Selasa, 13 Oktober 2015

Manfaat Pengunaan Microsoft Power Point sebagai Media Pembelajaran bagi Peserta Didik



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Salah satu faktor rendahnya mutu pendidikan disebabkan oleh proses pembelajaran yang masih sederhana dengan menggunakan media yang tidak bervariatif. Selain itu belum diterapkanya media pembelajaran yang dapat meningkatkan penyerapan informasi dalam ingatan dengan baik. Salah satu cara untuk menyimpan informasi didalama ingatan diperlukan media pembelajaran yang tepat. Dimana cendrung selama ini proses belajar yang tidakmenggunakan media yang bervariatif, sehingga masih terdapat beberapa guru yang menggunakan metode ceramah sehingga berpengaruh terhadap rendahnya kemamupuan siswa untuk mengingat dan memahami materi.
Pada era teknologi dan informasi proses belajar lebih ditekankan dan berpusat pada siswa (students centered). Siswa diharapkan dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber termasuk dari guru, sehingga guru dituntut untuk dapat membimbing sehingga siswa mampu memperoleh informasi dengan baik. Informasi yang diperoleh siswa dalam pembelajar diantaranya adalah pengetahuan. Pengetahuan yang berupa logika dan fisik tidak dapat ditransfer secara utuh dari pikiran guru kepikiran siswa. Pengetahuna tersebut harus dibangun didalam pikiran siswa sendiri sebagai usaha keras untuk mengorganisasi pengalaman-pengalamanya.[1] Lebih lanjut dikatakan bahwa informasi yang masuk keotak akan melalui tahap-tahap pemprosesan informasi (information procesing) untuk dapat disimpan didalam ingatan.
Media pembelajaran powerpoint dirasa sangat tepat untuk mengatasi hal tesebut, karena media ini memberikan informasi secara audiovisual sehingga siswa dapat menyerap informasi dengan melihat, mendengar, dan merespon, dengan kemampuan mengingat siswa masing-masing pesan informasi secara visual mudah dipahami oleh siswa, lebih merangsang siswa untuk mengetahui lebih jauh tentang bahan ajar yang sedang disajikan, objek yang ditampilkan terlihat kongkrit (nyata). Penyajian powerpoint yang bervariatif karena terdapat aplikasi gambar, animasi, sound, video sehingga membut proses belajar tidak menjenuhkan.[2]
Berdasarkan dari beberapa kelebihan yang bisa digunakan melalui media powerpoint, khususnya dalam proses pembelajaran diatas yang melatar belakangi penulis ingin mengetahui pemanfaatan media powerpoint secara maksimal dalam proses pembelajaran bagi perserta didik. Sehingga penulis memilih judul kajian “Manfaat Pengunaan Microsoft PowerPoint sebagai Media Pembelajaran bagi Peserta Didik”.

B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatasa, maka rumusan masalahnya adalah:
1.    Apa pengertian media pembelajaran dan Microsoft PowerPoint?
2.    Bagaimana peran Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran?
3.    Bagaimana manfaat Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran?

C.    Tujuan Penulisan
Kajian ini, diharapkan dapat menghasilkan manfaat dan kegunaan sebagai berikut:
1.    Memberikan pengetahuan tentang pengertian media pembelajaran dan Microsoft PowerPoint.
2.    Untuk menambah pengetahuan tentang peran Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran.
3.    Memberi pengetahuan tentang manfaat  mengunakan Microsoft PowerPoint sebagai medai pembelajaran.





BAB II
                                         KAJIAN TEORETIK

A.     Inovasi Teknologi Informasi bagi Pendidikan
Perkembanagan teknologi informasi dewasa ini telah berimbas pada dunia pendidikan, dengan ditandai oleh munculnya berbagai inovasi dan kreasi dalam proses penyampaian bahan ajar kepada peserta didik Sebagaimana kita ketahui, bahwa dalam proses pendidikan terdapat tiga proses inti pendidikan (Core processes) yang meliputi Pengajaran (Teaching), Penelitian (Research), dan Pelayanan (Services), dimana ketiganya menjadi sumber akses bagi penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi. Ada beberapa konsep yang melatar belakangi penggunanaan teknologi informasi untuk kegiatan pendidikan, dan beberapa diantara sudah banyak diterapkan di lembaga pendidikan baik tingkat dasar maupun tingkat menengah, apalagi di perguruan tinggi.
Penggunanaan teknologi ini telah berdampak langsung dan tidak langsung terhadap cara penyelenggaraan pendidikan yang mengarah pada peningkatan mutu sumberdaya manusia.[3] Konsep-konsep tersebut diantaranya adalah:


1.    Course Management
Course management adalah penggunaan TI untuk membantu pengajar maupun peserta didik dalam melakukan interaksi, kooperasi, dan komunikasi untuk penyelenggaraan sebuah kelas dengan mata ajar tertentu. Dengan bantuan aplikasi jaringan (Web), maka segala tugas, PR, dan tugas-tugas lainnya dapat dilakukan dengan cara diunduh dari alamat situs tertentu yang dianggap relevan. Selain itu juga membantu tenaga pendidik dalam penyelenggaraan proses pembelajaran, terutama digunakan sebagai alat penggambaran atau ilustrasi dari pelajaran yang sedang diajarkan sehingga peserta didik memperoleh gambaran jelas keterkaitan antara teori dengan gambaran nyatanya. Program aplikasi yang sering digunakan untuk keperluan ini adalah: Simulation game, Multy media presentation, Interactive study case, dan sebagainya.
2.    Virtual Class
Teknologi ini memungkinkan adanya kelas maya atau virtual class. Kelas maya ini adalah penyelenggaraan proses belajar mengajar dari jarak jauh dengan memanfaatkan beberapa software khusus yang dihubungkan melalui jalur internet. Salah salah satu diantaranya adalah dengan teknologi Video Cronfrence.
3.    Computer Based Training (CBT)
Konsep ini dianggap paling ampuh dalam menerapkan sistem belajar secara mandiri. Dengan cara seperti ini seorang peserta didik dapat mencari berbagai sumber literatur mata ajar yang diperlukannya dari internet.
4.    Knowledge Portal
Knowledge Portal (Portal Pengetahuan), adalah sekumpulan alamat situs web yang memiliki berbagai macam sumber dari berbagai disiplin ilmu. Seseorang yang mencari informasi tentang salah satu disiplin ilmu, dengan mudah dapat langsung mengaksesnya melalui portal ini. Oleh sebab itu, keberadaan portal ini sangat membantu para pendidik dan peserta didik dalam upaya mengembangkan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya.
5.    Cyber Community
Kata cyber berasal dari kata Cybernetic, yaitu cara pengendalian dari jarak jauh. Jadi kata cyber memiliki konotasi adanya “pengendalian” dan “Jarak yang jauh”.[4]Belakangan ini, kata cyber lebih dikaitkan dengan keberadaan Intenet, yang nota benenya merupakan produk perkembangan teknologi elektronik. Oleh sebab itu kita mengenal adanya beberapa istilah yang diawali oleh huru “E-”. Misalnya saja E-Banking, yang berarti segala aktivitas perbankan yang dijalankan melalui internet. E-Commerce, berarti kegiatan perdagangan yang dijalankan melalui jalur internet, termasuk juga di dalamnya E-Learning, yang berarti segala aktifitas belajar yang dijalankan melalui peran serta produk teknologi elektronik termasuk didalamnya penggunaan internet.

B.    Media Pembelajaran
Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari "medium" yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Media dapat diartiakan sebagai alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.[5] Selanjutnya ditegaskan olehRohanmedia adalahsegala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.[6]
Media pendidikan merupakan bagian integral dari pembelajaran sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih bermutu. Karena itu media pendidikan di sebut juga media instruksional. Dengan demikian, media pendidikan mempunyai beberapa nilai praktis atau dapat berfungsi sebagai berikut :
1.    Media pendidikan dapat mengatasi batas-batas ruang kelas. Misalnya benda yang di ajarkan terlalu besar atau berat bila di bawa ke ruang kelas untuk diamati secaara langsung. Maka dapat di tanggulangi dengan film, gambar slidefilm strip dan sebagainya.
2.    Media pendidikan dapat digunakan untuk memperlihatkan hal-hal atau peristiwa yang tidak dapat di ulang kembali atau telah terjadipada masa lampau. Seperti peristiwa bencana alam, sejarah dan sebagainya maka dapat di gunakan film, slide dan sebagainya.
3.    Media pendidikan memungkinkan adanya kontak langsung dengan masyarakat atau dengan alam atau lingkungannya. Misalnya dengan mengunjungi suatu tempat.
4.    Media pendidikan memberikan kesamaan dalam pengamatan terhadap sesuatu objek.
5.    Media pendidikan dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar.[7]
Jadi, secara umum dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Serta diisyaratkan mampu membantu peserta didik memahami bahan ajar yang diberikan tenaga pendidik, disamping harus pula mampu membangkitkan minat belajar pada peserta didik tersebut. Sarana pendidikan sebagai media pendidikan harus mampu membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan serta penciuman. Untuk tujuan tersebut maka seorang pendidik perlu memiliki sebuah media pembelajaran yang memadai, agar bahan ajar dapat diserap peserta didik dengan sebaik-baiknya.

D.    Microsoft PowerPoint.
Microsoft PowerPoint merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft, dan merupakan salah satu program berbasis multi media. Didalam komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan dalam program Microsoft Office. Program ini dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan, dengan berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik.[8]
Program ini selain digunakan sebagai media dalam presentasi, juga dapat digunakan dalam berbagai macam kegiatan lainnya karena media ini menyediakan berbagai fasilitas untuk berkreasi, mengolah, dan meng-inputfile audio maupun visual. Keterbatasannya di dalam berkreasi dan mengolah audio-visual dapat diselesaikan dengan mengintegrasikan dengan program-program lain. Hasil kreasi dan olahan dari program lain kemudian di-input ke dalam program ini untuk diolah dan dipresentasikan. 
Penggunaan program ini  memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
1.    Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foro.
2.    Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji.
3.    Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.
4.    Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan.
5.    Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-ulang
6.    Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik. (CD / Disket / Flashdisk), sehingga paraktis untuk di bawa ke mana-mana.[9]





BAB III
PEMBAHASAN

A.     Microsoft PowerPoint Sebagai Media Pembelajaran
            Dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran agar berjalan efektif dan fungsional, maka fungsi media pembelajaran sangat penting untuk dimanfaatkan. Pemakaian media dalam proses pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi daya cerna siswa terhadap informasi atau materi pembelajaran yang diberikan, sehingga siswa mampu mengingat dan memahami materi yang diberikan melalui bantuan media dengan baik.
Terdapat beberapa media yang dapat digunakan, salah satunya dengan bantuan seperangkat komputer multimedia dan aplikasi dasar program komputer Microsoft Windows dan Microsoft Office yang dapat kita gunakan untuk mengembangkan model dan media pembelajaran dengan biaya yang cukup murah. Selain itu tidak hanya digunakan dalam dunia pendidikan tapi juga oleh berbagai kalangan dalam seminar atau pertemuan resmi lainnya yang banyak menggunakan program Micrososft Windows dan Microsoft Office sehingga mengembangankan model pembelajaransecara praktis dan efektif, salah satu program yang menarik untuk digunakan yang terdapat dalam microsoft office adalah program Microsoft PowerPoint.
Microsoft PowerPoint merupakan salah satu program berbasis multi media yang dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik, dengan tujuan melalui media ini guru dapat mengajak siswa untuk berpikir aktif didalam proses belajar, sehingga siswa akan lebih mudah memahami serta mengingat materi-materi yang telah dipelajari bersama.
Mengoptimalkan Microsoft PowerPoint sebagai media belajar berarti memanfaatkan secara maksimal segala fitur  yang tersedian dan dimiliki oleh Microsoft PowerPoint untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.[10]Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi dalam pengajaran adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, wana, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya, untuk menarik perhatian siswa sehingga pembelajaran dapat berjalan aktif dan kondusif.

B.    Manfaat Microsoft PowerPoint Dalam Pembelajaran
            Aplikasi program Microsoft PowerPoint dapat dioptimalkan penggunaannya dengan memanfaatkan berbagai fasilitas yang dimilikinya seperti hyperlink, insert picture, table, grafik movie,sound beserta efek animasinya (custom animation) dalam menampilkan gambar bangun, garis, teks dan gambar secara kolaboratif.[11] Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa, dan pengontrolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud, terdiri dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut dapat kita buat tanpa gerak, atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan kita. Seluruh tampilan dari program ini dapat kita atur sesuai keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai timing yang kita inginkan, atau berjalan secara manual, yaitu dengan mengklik tombol mouse. Biasanya jika digunakan untuk penyampaian bahan ajar yang mementingkan terjadinya interaksi antara peserta didik dengan tenaga pendidik, maka kontrol operasinya menggunakan cara manual.
Berdasarkan sebuah penelitian di kota Madiun dilakukan dengan menggunakan dua macam pembelajaran yaitu pembelajaran pengembangan dan pembelajaran konvensional. Pembelajaran pengembangan adalah pembelajaran yang menggunakan PowerPoint sedangkan pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang tidak menggunakan PowerPoint. Berdasarkan cluster random sampling diperoleh SDN 02 Taman dan SD Bakti Ibu sebagai kelas kontrol, SDN 03 Kanigoro dan SDK Santo Yusuf sebagai kelas eksperimen. Hasil penelitian itu adalah pembelajaran dengan menggunakan program PowerPoint lebih baik daripada pembelajaran tanpa menggunakan program PowerPoint baik dari gaya belajar juga dari prestasi siswa.[12]Hal ini didasarkan bahwa penggunaan program PowerPoint sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan dalam segipenyajian materi sepertipermainan warna, huruf dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto dalam materi sehingga akan merangsang peserta didik untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji.
Didalam menggunakan program ProwerPoint sebagai medai pembelajaran ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan presentasi dengan menggunakan Microsoft PowerPoint diantaranya:
1.    Jangan terlalu banyak tulisan yang ditampilkan.
2.    Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak siswa.
3.    Seimbangkan antara gambar dan animasi dengan bahan ajar yang ingin disampaikan.
4.    Usahakan bentuk presentasi yang interaktif.[13]
PowerPoint dapat diibaratkan sebagai boomerang bagi pendidik atau penggunanya dalam memanfaatkannya sebagai media belajar. Jika PowerPoint dimanfaatkan dengan baik atau benar akan sangat membantu. Terlebih lagi jika pendidik dapat memaksimalkan kegunaan dan fungsi dari powerpoint itu sendiri dan menggabungkan dengan aplikasi lain serta kekreatifannya. Kekreatifan dapat dinilai dari segi keindahan, kejelasan dan pengaturan format PowerPoint yang dilakukan dengan sedemikian sehingga siswa dapat menyimak dan menerima hasilnya dengan maksimal. Desain yang simple dan “nyambung” dengan bahan ajar yang disampaikan menjadi nyawa kedua dari sebuah PowerPoint. Karena seringkali dalam banyak presentasi dengan menggunakan PowerPoint yang lebih banyak diperlihatkan adalah desainnya, sehingga pendidik terkadang melakukan kesalahan kecil yang juga dapat berakibat fatal bagi proses pembelajaran seperti terlalu banyak memberi gambar yang sebenarnya malah akan membuat PowerPoint tersebut kacau dan tidak “nyambung”, pemilihan warna yang kacau sehingga tidak dapat dibaca, font huruf yang terlalu kecil sehingga sulit dibaca, pengaturan yang salah dan masih banyak lagi.


  
BAB IV
PENUTUP

A.     Simpulan
Media belajar dan metode mengajar memang memberi pengaruh yang besar dalam proses belajar mengajar, karena melalui dua hal tersebut proses belajar dan mengajar dapat berjalan dengan baik sehingga peserta didik mendapatkan pengetahuan dan informasi terkait tentang pendidikan. Salah satu bentuk pemanfaatan media yang baik dan efektif adalah dengan menggunakan program Microsoft PowerPoint, karena memalui program ini pendidik dapat menyajikan dan memaparkan bahan ajar dengan banyak variatif pilihan seperti pengunaan warna huruf, gambar, audio visual, gerafik dan lain sebagainya. PowerPoint memang memiliki banyak keunggulan dan memberikan banyak kemudahan baik bagi pendidik ataupun peserta didik. Namun dalam pemanfaatannya diperlukan juga kebijakan dan kemampuan dari pendidik untuk memahami, menggunakan dan mengoprasikan segala fitur yang ada pada PowerPoint secara optimal sehingga mempercepat tercapainya tujuan pembelajaran.





[1] Miftahul A’la. Quantum Learning. (Yogyakarta: Diva Press, 2010), hlm. 176-177

[2] Jack Febrian. Pengantar Komputer dan Teknologi Informasi. (Bandung: Informatika. 2004), hlm. 30.


[3]Harianto. Pengembangan Media. (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 1997), hlm. 12.


[4]Cepi Riyana. Teknologi lnformasi dan Komunikasi (ICT) dalam Pendidikan. 2010.




[5]Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran. (Jakarta: KencanaPrenada Media Group.2006), hlm. 41


[6]Ahmad Rohan.Media Instructional Educatif.(Jakarta: Rineka Cipta. 1997), hlm. 12


[7]Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. (Jakarta: Raja Grafindo. 2004), hlm. 20




[8]Adie E. Yusuf. Pemanfaatan ICT Dalam Pendidikan : Kebijakan dan Standarisasi Mutu. 2010.


[9]Yudhistira Nurnugroho. Pemanfaatan Tekno!ogi lnformasi dan Komunikasi Dalam Pendidikan Sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing Bangsa. (Jakarta: Universitas Gunadarma. 2010), hlm 32


[10]Randy Oktavianus. Pemanfaatan TIK dalam Pendidikan.2009.




[11]Andi. Panduan Praktis Microsoft Office 2007. (Semarang: Wahana Komputer. 2007), hlm. 54




[12]Nana Sudjana.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.(Bandung: Remaja Rosdakarya. 2006), hlm. 34

Tidak ada komentar:

Posting Komentar