I. Pendahuluan
Linguistik adalah studi ilmiah
tentang bahasa dan ada beberapa materi yang dipelajari dalam linguistik yang
sebut dengan cakupan linguistik. Secara umum linguistik adalah pencarian
pengetahuan yang secara tidak sadar dimiliki manusia tentang bahasa, sebuah
pemahaman struktur bahasa dan pengetahuan tentang bagaimana berbagai bahasa
berbeda satu sama lain. Dalam
berbagai kamus umum, linguistik didefinisikan sebagai ilmu bahasa
atau studi ilmiah mengenai bahasa (Chaer 2012:2, Langacker, 1973:35, Lyons 1975:1, Martinet, 1987: 19, Matthews 1997:59, Pit Corder 1973: 82, Widdowson 1985:15).[1]
Studi
linguistik telah mengalami tiga tahap perkembangan, yaitu dari tahap pertama
disebut tahap spekulasi, tahap kedua disebut tahap observasi dan klasifikasi,
dan tahap ketiga adalah disebut dengan tahap perumusan teori (Chaer 2003:332).[2]
Dalam sejarah perkembangannya, linguistik dipenuhi berbagai aliran dan paham
yang dari luar tampaknya sangat ruwet, saling berlawanan dan membingungkan
terutama bagi para pemula (Chaer, 2003:332).[3]
Lingustik
terbagi atas beberapa subdisplin linguistik. Berdasarkan objek kajiannya adalah bahasa pada
umumnya atau bahasa tertentu, dibagi menjadi dua, yaitu Linguistik Umum dan Linguistik Khusus. Berdasarkan objek kajiannya bahasa pada masa
tertentu atau bahasa sepanjang masa dibedakan menjadi empat, yaitu Linguistik
Sinkronik, Linguistik Deskriptif, Linguistik Historis Komparatif, dan
Linguistik Kontrastif. Berdasarkan
objek kajiannya apakah struktur internal bahasa atau bahasa itu dalam hubungannya
dengan faktor diluar bahasa dibedakan menjadi Linguistik Mikro dan Linguistik
Makro (Soeparno, 1995:17-18).[4] Berdasarkan tujuannya apakah penyelidikan
linguistik untuk merumuskan teori atau untuk diterapkan, dibagi menjadi Linguistik
Teoretis dan Linguistik Terapan. Berdasarkan
hubungannya dengan faktor-faktor di luar bahasa, dibagi menjadi Dialektologi, Sosiolinguistik, Antropolinguistik,
Stilistika, dan Filologi. Berdasarkan
aliran atau teori yang di gunakan dalam penyelidikan bahasa, dapat dibagi
menjadi Linguistik Tradisional,
Linguistik Struktural, Linguistik Transformasional, Linguistik Semantik, Linguistik
Ralasional, dan Lingustik Sistemik.
Pembahasan dalam makalah ini hanya difokuskan pada
kegunaan linguistik untuk pengajaran dan penelitian. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi ujian akhir semester mata kuliah linguistik.
II.
Pembahasan
Linguistik dan Kegunaannya
untuk Pengajaran dan Penelitian
Pada hakikatnya Ilmu Bahasa atau Linguistik identik dengan Pengajaran Bahasa. Memang harus diakui bahwa antara keduanya
terdapat jalinan yang sangat erat. Di kalangan ahli Ilmu Bahasa terdapat dua pendapat yang berbeda. Ada
yang berpendapat bahwa Ilmu Bahasa
sebagai suatu ilmu haruslah bersifat otonom dan berdiri sendiri (Parera 1991:20, Suriasumantri 2009:20).[5]
Ilmu Bahasa merupakan ilmu murni yang berusaha mempelajari dan
menganalisis objeknya sesuai dengan teori kebahasaan yang dianutnya tanpa memperhatikan kegunaan dan fungsinya. Ada pula pendapat ahli Ilmu Bahasa
yang menyatakan bahwa di samping sebagai ilmu murni, Ilmu Bahasa harus pula memikirkan cara-cara penerapannya di dalam kehidupan
sehari-hari untuk kepentingan manusia, antara lain yang penting adalah Pengajaran Bahasa.
Kontribusi linguistik kepada pengajaran bahasa bersifat
tidak langsung. Sebab itu, bidang linguistik dan pengajaran bahasa merupakan satu bidang
yang otonom dan menjadi bidang keahlian sendiri. Tetapi, bukan berarti tidak membutuhkan antara satu dengan yang
lain, karena mau tidak
mau memerlukan unsur-unsur linguistik, yakni terdapat banyak teori-teori ilmu bahasa yang berkaitan, yang bisa saja
diimplemetasikan dalam pembelajaran dan pengajaran bahasa. Linguistik
hanya memberikan kontribusi tidak langsung berupa bahan.
Kegiatan
pengajaran bahasa merupakan upaya yang mengakibatkan siswa dapat mempelajari bahasa dengan cara efektif dan efisien. Teori linguistik itu sendiri
dipilahkan untuk memungkinkan seorang guru bahasa memperoleh pengetahuan bagaimana
menerapkan teori-teori linguistik itu dalam pengetahuan bahasa, karena kita
tahu bahwa orang yang mahir dalam bahasa tidak menjamin kalau dia orang
yang bisa mengajarkan bahasa kepada oang lain. Begitu halnya dengan pengajaran
bahasa ialah ilmu yang bersifat praktis serta pragmatis. Pengajaran bahasa tujuan utamanya, yaitu mencapai
hasil pengajaran bahasa, murid menguasai bahasa sasaran sebagai alat komunikasi
dengan baik (Basiran dalam Miftah 2010).[6] Bagi seorang guru, bertutur dan memahami sebuah bahasa adalah satu
hal, dan hal lainnya adalah bagaimana mencapai pengetahuan teknis yang
diperlukan untuk memahami dan menjelaskan sistem bahasa itu, fonem, morfem,
kata, kalimat, dan struktur wacananya. Masing-masing mempunyai pandangan yang
lain terhadap bahasa, dan adalah bijaksana apabila guru bahasa memperhatikan perbedaan-perbedaan
itu agar memperoleh gambaran yang terpadu mengenai objeknya. Terdapat dua tanya dalam
pengajaran bahasa yang perlu diselesaikan, yakni: apa yang diajarkan dan
bagaimana mengajarkannya. Ini adalah masalah isi dan metode, masalah desain hasil, dan desain
proses. Metode pengajaran bahasa dan pengajarannya itu sendiri pada akhirnya
tergantung pada apa sebenarnya bahasa itu menurut pandangan guru
dan penyusun metode (Mackey
1965:139).[7] Oleh karena itu linguistik sangat berperan penting dalam pengajaran bahasa
yang bertujuan agar siswa dapat terampil komunikasi dalam berbagai konteks
komunikasi.
Penggunaan linguistik dalam pengajaran
sering disebut linguistik terapan dan ini termasuk penelitian fonetik,
fonologi, morfologi, sintaksis, semantik dan kadang-kadang termasuk juga
judul-judul lain seperti psikolinguistik dan sosiolinguistik yang masing-masing
berfokus pada teori akuisisi dan situasi bahasa. Dalam pengajaran bahasa,
bidang-bidang linguistik seperti linguistik teoritis, sosiolinguistik dan psikolinguistik
tidak dapat dipisahkan karena semua disiplin ini memberi kontribusi yang
berguna dalam menyelesaikan sesuatu program pengajaran dan pembelajaran bahasa.
Ada keterkaitan
antara bidang-bidang tersebut dengan pengajaran bahasa. Ilmu linguistik telah lama digunakan oleh guru bahasa, yang berbeda mereka
menggunakan linguistik tradisi yang penuh dengan pernyataan perskriptif dan
normatif, sedangkan linguistik modern pula bersifat struktural dan deskriptif.
Bagi guru yang menggunakan sebuah buku tata bahasa lama untuk
mengajarkan pengucapan, tata bahasa atau semantik sebenarnya menggunakan
pengetahuan linguistik, yaitu linguistik tradisional.
Aspek fonetik, fonologi, morfologi,
sintaksis dan semantik berguna dalam pengajaran suatu bahasa. Dasar teori sesuatu bahasa, yaitu deskripsi
linguistik akan memberi deskripsi bahasa; struktur dan fungsi bahasa itu.
Ada banyak penggunaan linguistik dalam pengajaran bahasa. Enam kegunaan linguistik dalam pengajaran bahasa (Roulet 1975: 65-75)[8]:
Ada banyak penggunaan linguistik dalam pengajaran bahasa. Enam kegunaan linguistik dalam pengajaran bahasa (Roulet 1975: 65-75)[8]:
1. Teori linguistik
memberikan informasi tentang struktur dan fungsi sistem bahasa itu secara umum
kepada guru bahasa. Hal ini memainkan peran penting dalam menentukan tujuan, isi, dan pendekatan sebuah pengajaran bahasa.
2. Teori linguistik
juga memberikan suatu bahasa perantaraan kepada guru. Ini adalah universalitas
bentuk seperti jenis - jenis rumusan yang berbeda dalam tatabahasa transformasi
generatif (rumus
penghapusan, rumus transformasi, dan sebagainya). Semua hal ini dapat dipakai
oleh guru dalam pengajaran bahasa.
3. Baik secara
langsung atau tidak, teori linguistik tentang pemerolehan bahasa mempengaruhi
perkaedahan pengajaran bahasa, lebih - lebih lagi bagaimana bahasa diajarkan.
4. Sebuah deskripsi
bahasa akan menyadarkan guru tentang struktur bahasa yang akan diajarkan, dan
dengan itu dapat meningkatkan kualitas isi linguistik dalam pengajaran bahasa.
5. Deskripsi bahasa juga memberi guru suatu
pengetahuan tentang unit - unit unsur seperti fonem, morfem, tagmem, dan
sebagainya. Serta juga memberikan daftar struktur atau suatu sistem
rumusan bagi suatu bahasa yang dapat digunakan dalam pengajarannya.
6. Suatu deskripsi
bahasa memberikan satu sistem rumusan yang berentetan. Ini dapat digunakan
untuk membentuk bahan mengajar. Kadang - kadang rentetan itu tidaklah perlu dituruti secara rapi.
Kegiatan pengajaran
bahasa bersifat pedagogik, tata bahasa pedagogik adalah tata bahasa yang
berisikan kegiatan-kegiatan belajar-mengajar bahasa yang ditulis sesuai dengan dan untuk proses belajar-mengajar
bahasa. Secara informal, informasi tentang keberhasilan atau pendekatan tertentu atau
prosedur dalam pengajaran bahasa selalu tersedia. Kelas dapat dianggap sebagai laboratorium yang
paling dapat diakses dari semua untuk penelitian. Karena prioritas kelas adalah apa pun
itu adalah untuk kepentingan pendidikan siswa, ada batas untuk apa yang dapat dicapai
dengan cara penelitian belajar bahasa. Ada orang-orang yang tetap
menganjurkan peran guru dalam apa yang sering disebut penelitian tindakan dan linguistik dapat memberikan kontribusi baik dalam
membantu guru untuk melakukan penelitian tersebut dan dalam upaya
untuk memperkenalkan landasan empiris yang lebih kuat untuk evaluasi
pembelajaran dan efektivitas
di dalam pembelajaran dan pengajaran bahasa.
III.
Kesimpulan
Linguistik merupakan ilmu bahasa
atau studi ilmiah mengenai bahasa. Selain sebagai ilmu murni yang mengkaji dan
menganalisis objeknya, linguistik juga memperhatikan fungsinya dalam pengajaran
dan penelitian. Linguistik dan pengajaran bahasa berhubungan
erat satu sama lain . Ini disebabkan pengajaran bahasa seiring dengan
pertumbuhan bahasa. Bagaimana mungkin seorang
guru bahasa dapat
melatih keterampilan berbahasa kalau dia tidak menguasai ilmu bahasa
itu sendiri, bagaimana mungkin dia dapat
melatih keterampilan menulis (mengarang) kalau tidak
menguasai ejaan, morfologi,
sintaksis, semantik, dan leksikologi. Selain
itu, sebagai guru
bahasa dia bukan
hanya harus melatih
keterampilan berbahasa, tetapi juga harus menjelaskan
kaidah-kaidah bahasa
dengan benar.
Kegunaan linguistik dalam
pengajaran juga ditegaskan oleh Robert Lado yang mengatakan dalam pengajaran
bahasa, guru yang mengajar harus mengetahui unsur -unsur dan fakta linguistik bahasa ibu siswa sehingga guru
dapat mengetahui masalah siswa dalam mempelajari bahasa tujuan siswa (Robert Lado 1980 :
12 )[9]. Lalu, linguistik
memberikan kontribusi dalam penelitian, berupa landasan empiris yang kuat untuk evaluasi pembelajaran dan efektivitas di dalam pembelajaran dan pengajaran bahasa.
Referensi
Aitchison, J. 2003. Lingusitics: teach yourself.
London: Hodder Headline.
Chaer, Abdul. 2012. Linguistik
umum. Jakarta: Rineka cipta.
Corder, S. Pit. 1973. Introducing Applied Linguistics. Victoria: Penguin Books Australia
Ltd.
E. Roulet. 1975. Linguistic approaches in applied linguistic.
Paris: Didier
Fromkin, Victoria and Robert Rodman. 2011. An introduction to language.
Wardsworth: Cengange Learning.
Lado, Robert. 1979. Linguistik diberbagai budaya linguistic terapan untuk Guru Bahasa
(diterjemahkan oleh sujono). Jakarta: Ganaco.
Langacker, Ronald W.
1973. Language and its Structure. New York: Harcourt, Brace and
Jovanovish.
Lyons, J. 1975. The
Scientific Study of Language . didalam J.P.Allen dan S.Pit. Corder, eds.
Papers in Applied Linguistic. Oxford: Oxford University Press.
Mackey, W. F. 1965. Language Teaching Analysis. London: Longman Group Ltd.
Martinet, Andre. 1987. Ilmu Bahasa Pengantar.
Yogyakarta: Kanisius.
Miftah. 2010. Tujuan Pembelajaran Bahasa.
Dalam http://miftah19.wordpress.com/2010/09/27/tujuan-pembelajaran-bahasa/. Diakses 27 Desember 2013.
Parera, Jos Daniel. 1991. Kajian
Linguistik Umum Historis Komparatif dan Tipologi Struktural. Jakarta:
Erlangga
Suriasumantri, Jujun. 2009. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Verhaar, J. W. M. 1996. Asas-asas
linguistik umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Widdowson, H. G.
1985. Language Purpose and Language Use. Oxford: Oxford University Press.
[1] Linguistik adalah ilmu yang mengkaji seluk beluk bahasa manusia secara ilmiah
atau ilmu yang menjadikan bahasa manusia sebagai objek kajiannya yang bersifat
ilmiah.
(Abdul Chaer 2012:2)
linguistics is the study of human language. (Langacker 1973:35)
linguistic
adalah studi ilmiah tentang bahasa. (Lyons 1975:1)
linguistik
adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. (Martinet 1987:19)
The
scientific study of language and its structure, including the study of grammar,
syntax, and phonetics. Specific branches of linguistics include
sociolinguistics, dialectology, psycholinguistics, computational linguistics,
comparative linguistics, and structural linguistics. (Matthews 1997:59)
Linguistics,
or, to be more specific, theoretical linguistics, is often called the
scientific study of language (Corder. S, Pit 1973:82)
linguistics
is the study of language.
(Widdowson 1985:15)
[2] …….tiga
tahap perkembangannya, yaitu tahap spekulasi, tahap observasi dan klasifikasi,
dan tahap perumusan teori. (Chaer 2003:332)
[3] Sejarah
linguistik yang sangat panjang telah melahirkan berbagai aliran-aliran
linguistik. Masing-masing aliran tersebut memiliki pandangan yang berbeda-beda
tentang bahasa, tapi pada prinsipnya aliran tersebut merupakan penyempurnaan
dari aliran-aliran sebelumnya. (Chaer 2003:332)
[4]
Linguistik atau ilmu bahasa dilihat menurut objek kajiannya meliputi 2
(dua) bagian,yaitu mikrolinguistik dan makrolinguistik. Kedua objek kajian ini
bertolak belakang --mikro merupakan subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa
dalam rangka kepentingan ilmu itu sendiri, tanpa mengaitkan dengan ilmu lain
dan tanpa memikirkan bagaimana penerapan ilmu tersebit dalam kehidupan
sehari-hari. Makro justrusebaliknya. (Soeparno, 1995:17-18)
[5] linguistik
merupakan satu ilmu yang otonom dan menggunakan metode-metode ilmiah. (Parera 1991:20)
…….. ilmu bersifat otonom dan berdiri sendiri. (Suriasumantri 2009: 20)
[6] (Basiran dalam
Miftah, 2010) tujuan pembelajaran bahasa adalah
keterampilan komunikasi dalam berbagai konteks komunikasi. Kemampuan yang
dikembangkan adalah daya tangkap makna, peran, daya tafsir, menilai, dan
mengekspresikan diri dengan berbahasa. Kesemuanya itu dikelompokkan menjadi
kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan.
[7] metode
didasarkan pada teori kebahasaan tertentu menurut guru dan penyusun metode. (Mackey 1965:139)
[8] …..The utilities of linguistics are, first linguistics
gives information of language structure and language function….. (E. Roulet 1975:
65-75)
[9] Kalau ingin menjadi guru
bahasa, maka kemampuan
berbicara dalam bahasa
itu saja tidak
cukup. ….. Dia harus mengetahui deskripsi bahasa
tersebut. Dia harus
mengetahui fakta -
fakta linguistik tentang
bahasa ibu siswa
sehingga dia mengetahui
masalah mereka dalam
mempelajari bahasa tujuan mereka. (Robert
Lado 1980 : 12)
Halo salam kenal bang Frans, perkenalkan saya Uun. Mau nanya bang, abang ini kuliah jurusan peminatan Linguistik ya? Boleh bagi tipsnya bagi para pemula yg masih sukar mempelajari Linguistik? Tks :)
BalasHapusHalo salam kenal bang Frans, perkenalkan saya Uun. Mau nanya bang, abang ini kuliah jurusan peminatan Linguistik ya? Boleh bagi tipsnya bagi para pemula yg masih sukar mempelajari Linguistik? Tks :)
BalasHapussalam kenal Uun, sebenarnya saya kuliah difakultas bahasa bukan murni linguistik, kebetulan saya ada matakuliah linguistik jadi sya buat makalah tentang linguistik ini. tipsnya tidak banyak hanya fokus saja pada rujukan yang banyak membedah kajian lisguistik murni supaya lebih paham
BalasHapusSiap, makasih. Dari univ mana bang?
BalasHapusok sma2. Univ Negeri Jakarta.
BalasHapus