Minggu, 11 Oktober 2015

Linguistik dan Kegunaannya untuk Pengajaran Bahasa dan Penelitian


I.     Pendahuluan
Linguistik adalah studi ilmiah tentang bahasa dan ada beberapa materi yang dipelajari dalam linguistik yang sebut dengan cakupan linguistik. Secara umum linguistik adalah pencarian pengetahuan yang secara tidak sadar dimiliki manusia tentang bahasa, sebuah pemahaman struktur bahasa dan pengetahuan tentang bagaimana berbagai bahasa berbeda satu sama lain. Dalam berbagai kamus umum, linguistik didefinisikan sebagai ilmu bahasa atau studi ilmiah mengenai bahasa (Chaer 2012:2, Langacker, 1973:35, Lyons 1975:1, Martinet, 1987: 19, Matthews 1997:59, Pit Corder 1973: 82, Widdowson 1985:15).[1]
Studi linguistik telah mengalami tiga tahap perkembangan, yaitu dari tahap pertama disebut tahap spekulasi, tahap kedua disebut tahap observasi dan klasifikasi, dan tahap ketiga adalah disebut dengan tahap perumusan teori (Chaer 2003:332).[2] Dalam sejarah perkembangannya, linguistik dipenuhi berbagai aliran dan paham yang dari luar tampaknya sangat ruwet, saling berlawanan dan membingungkan terutama bagi para pemula (Chaer, 2003:332).[3]
Lingustik terbagi atas beberapa subdisplin linguistik. Berdasarkan objek kajiannya adalah bahasa pada umumnya atau bahasa tertentu, dibagi menjadi dua, yaitu Linguistik Umum dan Linguistik Khusus. Berdasarkan objek kajiannya bahasa pada masa tertentu atau bahasa sepanjang masa dibedakan menjadi empat, yaitu Linguistik Sinkronik, Linguistik Deskriptif, Linguistik Historis Komparatif, dan Linguistik Kontrastif. Berdasarkan objek kajiannya apakah struktur internal bahasa atau bahasa itu dalam hubungannya dengan faktor diluar bahasa dibedakan menjadi Linguistik Mikro dan Linguistik Makro (Soeparno, 1995:17-18).[4] Berdasarkan tujuannya apakah penyelidikan linguistik untuk merumuskan teori atau untuk diterapkan, dibagi menjadi Linguistik Teoretis dan Linguistik Terapan. Berdasarkan hubungannya dengan faktor-faktor di luar bahasa, dibagi menjadi Dialektologi, Sosiolinguistik, Antropolinguistik, Stilistika, dan Filologi. Berdasarkan aliran atau teori yang di gunakan dalam penyelidikan bahasa, dapat dibagi menjadi Linguistik Tradisional, Linguistik Struktural, Linguistik Transformasional, Linguistik Semantik, Linguistik Ralasional, dan Lingustik Sistemik.
Pembahasan dalam makalah ini hanya difokuskan pada kegunaan linguistik untuk pengajaran dan penelitian. Makalah ini dibuat untuk memenuhi ujian akhir semester mata kuliah linguistik.

II.  Pembahasan

Linguistik dan Kegunaannya untuk Pengajaran dan Penelitian
Pada hakikatnya Ilmu Bahasa atau Linguistik identik dengan Pengajaran Bahasa. Memang harus diakui bahwa antara keduanya terdapat jalinan yang sangat erat. Di kalangan ahli Ilmu Bahasa terdapat dua pendapat yang berbeda. Ada yang berpendapat bahwa Ilmu Bahasa sebagai suatu ilmu haruslah bersifat otonom dan berdiri sendiri (Parera 1991:20, Suriasumantri 2009:20).[5] Ilmu Bahasa merupakan ilmu murni yang berusaha mempelajari dan menganalisis objeknya sesuai dengan teori kebahasaan yang dianutnya tanpa memperhatikan kegunaan dan fungsinya. Ada pula pendapat ahli Ilmu Bahasa yang menyatakan bahwa di samping sebagai ilmu murni, Ilmu Bahasa harus pula memikirkan cara-cara penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari untuk kepentingan manusia, antara lain yang penting adalah Pengajaran Bahasa.
Kontribusi linguistik kepada pengajaran bahasa bersifat tidak langsung. Sebab itu, bidang linguistik dan pengajaran bahasa merupakan satu bidang yang otonom dan menjadi bidang keahlian sendiri. Tetapi, bukan berarti tidak membutuhkan antara satu dengan yang lain, karena mau tidak mau memerlukan unsur-unsur linguistik, yakni terdapat banyak teori-teori ilmu bahasa yang berkaitan, yang bisa saja diimplemetasikan dalam pembelajaran dan pengajaran bahasa. Linguistik hanya memberikan kontribusi tidak langsung berupa bahan.
Kegiatan pengajaran bahasa merupakan upaya yang mengakibatkan siswa dapat mempelajari bahasa dengan cara efektif dan efisien. Teori linguistik itu sendiri dipilahkan untuk memungkinkan seorang guru bahasa memperoleh pengetahuan bagaimana menerapkan teori-teori linguistik itu dalam pengetahuan bahasa, karena kita tahu bahwa orang yang mahir dalam bahasa tidak menjamin kalau dia orang yang bisa mengajarkan bahasa kepada oang lain. Begitu halnya dengan pengajaran bahasa ialah ilmu yang bersifat praktis serta pragmatis. Pengajaran bahasa tujuan utamanya, yaitu mencapai hasil pengajaran bahasa, murid menguasai bahasa sasaran sebagai alat komunikasi dengan baik (Basiran dalam Miftah 2010).[6] Bagi seorang guru, bertutur dan memahami sebuah bahasa adalah satu hal, dan hal lainnya adalah bagaimana mencapai pengetahuan teknis yang diperlukan untuk memahami dan menjelaskan sistem bahasa itu, fonem, morfem, kata, kalimat, dan struktur wacananya. Masing-masing mempunyai pandangan yang lain terhadap bahasa, dan adalah bijaksana apabila guru bahasa memperhatikan perbedaan-perbedaan itu agar memperoleh gambaran yang terpadu mengenai objeknya. Terdapat dua tanya dalam pengajaran bahasa yang perlu diselesaikan, yakni: apa yang diajarkan dan bagaimana mengajarkannya. Ini adalah masalah isi dan metode, masalah desain hasil, dan desain proses. Metode pengajaran bahasa dan pengajarannya itu sendiri pada akhirnya tergantung pada apa sebenarnya bahasa itu menurut pandangan guru dan penyusun metode (Mackey 1965:139).[7] Oleh karena itu linguistik sangat berperan penting dalam pengajaran bahasa yang bertujuan agar siswa dapat terampil komunikasi dalam berbagai konteks komunikasi.
Penggunaan linguistik dalam pengajaran sering disebut linguistik terapan dan ini termasuk penelitian fonetik, fonologi, morfologi, sintaksis, semantik dan kadang-kadang termasuk juga judul-judul lain seperti psikolinguistik dan sosiolinguistik yang masing-masing berfokus pada teori akuisisi dan situasi bahasa. Dalam pengajaran bahasa, bidang-bidang linguistik seperti linguistik teoritis, sosiolinguistik dan psikolinguistik tidak dapat dipisahkan karena semua disiplin ini memberi kontribusi yang berguna dalam menyelesaikan sesuatu program pengajaran dan pembelajaran bahasa. Ada keterkaitan antara bidang-bidang tersebut dengan pengajaran bahasa.  Ilmu linguistik telah lama digunakan oleh guru bahasa, yang berbeda mereka menggunakan linguistik tradisi yang penuh dengan pernyataan perskriptif dan normatif, sedangkan linguistik modern pula bersifat struktural dan deskriptif. Bagi guru yang menggunakan sebuah buku tata bahasa lama untuk mengajarkan pengucapan, tata bahasa atau semantik sebenarnya menggunakan pengetahuan linguistik, yaitu linguistik tradisional.
Aspek fonetik, fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik berguna dalam pengajaran suatu bahasa. Dasar teori sesuatu bahasa, yaitu deskripsi linguistik akan memberi deskripsi bahasa; struktur dan fungsi bahasa itu.
Ada banyak penggunaan linguistik dalam pengajaran bahasa.
Enam kegunaan linguistik dalam pengajaran bahasa (Roulet 1975: 65-75)[8]:
1. Teori linguistik memberikan informasi tentang struktur dan fungsi sistem bahasa itu secara umum kepada guru bahasa. Hal ini memainkan peran penting dalam menentukan tujuan, isi, dan pendekatan sebuah pengajaran bahasa.
2. Teori linguistik juga memberikan suatu bahasa perantaraan kepada guru. Ini adalah universalitas bentuk seperti jenis - jenis rumusan yang berbeda dalam tatabahasa transformasi generatif  (rumus penghapusan, rumus transformasi, dan sebagainya). Semua hal ini dapat dipakai oleh guru dalam pengajaran bahasa.
3. Baik secara langsung atau tidak, teori linguistik tentang pemerolehan bahasa mempengaruhi perkaedahan pengajaran bahasa, lebih - lebih lagi bagaimana bahasa diajarkan.
4. Sebuah deskripsi bahasa akan menyadarkan guru tentang struktur bahasa yang akan diajarkan, dan dengan itu dapat meningkatkan kualitas isi linguistik dalam pengajaran bahasa.
5. Deskripsi bahasa juga memberi guru suatu pengetahuan tentang unit - unit unsur seperti fonem, morfem, tagmem, dan sebagainya. Serta juga memberikan daftar struktur atau suatu sistem rumusan bagi suatu bahasa yang dapat digunakan dalam pengajarannya.
6. Suatu deskripsi bahasa memberikan satu sistem rumusan yang berentetan. Ini dapat digunakan untuk membentuk bahan mengajar. Kadang - kadang rentetan itu tidaklah perlu dituruti secara rapi.
Kegiatan pengajaran bahasa bersifat pedagogik, tata bahasa pedagogik adalah tata bahasa yang berisikan kegiatan-kegiatan belajar-mengajar bahasa yang ditulis sesuai dengan dan untuk proses belajar-mengajar bahasa. Secara informal, informasi tentang keberhasilan atau pendekatan tertentu atau prosedur dalam pengajaran bahasa selalu tersedia. Kelas dapat dianggap sebagai laboratorium yang paling dapat diakses dari semua untuk penelitian. Karena prioritas kelas adalah apa pun itu adalah untuk kepentingan pendidikan siswa, ada batas untuk apa yang dapat dicapai dengan cara penelitian belajar  bahasa. Ada orang-orang yang tetap menganjurkan peran guru dalam apa yang sering disebut penelitian tindakan dan linguistik dapat memberikan kontribusi baik dalam membantu guru untuk melakukan penelitian tersebut dan dalam upaya untuk memperkenalkan landasan empiris yang lebih kuat untuk evaluasi pembelajaran dan efektivitas di dalam pembelajaran dan pengajaran bahasa.
III.   Kesimpulan
Linguistik merupakan ilmu bahasa atau studi ilmiah mengenai bahasa. Selain sebagai ilmu murni yang mengkaji dan menganalisis objeknya, linguistik juga memperhatikan fungsinya dalam pengajaran dan penelitian. Linguistik dan pengajaran bahasa berhubungan erat satu sama lain . Ini disebabkan pengajaran bahasa seiring dengan pertumbuhan bahasa. Bagaimana mungkin seorang guru bahasa dapat melatih keterampilan berbahasa kalau dia tidak menguasai ilmu bahasa itu sendiri, bagaimana mungkin dia dapat melatih keterampilan menulis (mengarang) kalau tidak menguasai ejaan, morfologi, sintaksis, semantik, dan leksikologi. Selain itu, sebagai guru bahasa dia bukan hanya harus melatih keterampilan berbahasa, tetapi juga harus menjelaskan kaidah-kaidah bahasa dengan benar.
Kegunaan linguistik dalam pengajaran juga ditegaskan oleh Robert Lado yang mengatakan dalam pengajaran bahasa, guru yang mengajar harus mengetahui unsur -unsur dan fakta  linguistik bahasa ibu siswa sehingga guru dapat mengetahui masalah siswa dalam mempelajari bahasa tujuan siswa  (Robert Lado 1980 : 12 )[9]. Lalu, linguistik memberikan kontribusi dalam penelitian, berupa landasan empiris yang kuat untuk evaluasi pembelajaran dan efektivitas di dalam pembelajaran dan pengajaran bahasa.
















Referensi

Aitchison, J. 2003. Lingusitics: teach yourself. London: Hodder Headline.
Chaer, Abdul. 2012. Linguistik umum. Jakarta: Rineka cipta.
Corder, S. Pit. 1973.  Introducing Applied Linguistics. Victoria: Penguin Books Australia Ltd.
E. Roulet. 1975. Linguistic approaches in applied linguistic. Paris: Didier
Fromkin, Victoria and Robert Rodman. 2011. An introduction to language. Wardsworth: Cengange Learning.
Lado, Robert. 1979. Linguistik diberbagai budaya linguistic terapan untuk Guru Bahasa (diterjemahkan oleh sujono). Jakarta: Ganaco.
Langacker, Ronald W. 1973. Language and its Structure. New York: Harcourt, Brace and Jovanovish.
Lyons, J. 1975. The Scientific Study of Language . didalam J.P.Allen dan S.Pit. Corder, eds. Papers in Applied Linguistic. Oxford: Oxford University Press.
Mackey, W. F. 1965. Language Teaching Analysis. London: Longman Group Ltd.
Martinet, Andre. 1987. Ilmu Bahasa Pengantar. Yogyakarta: Kanisius.
Miftah. 2010. Tujuan Pembelajaran Bahasa. Dalam http://miftah19.wordpress.com/2010/09/27/tujuan-pembelajaran-bahasa/. Diakses 27 Desember 2013.
Parera, Jos Daniel. 1991. Kajian Linguistik Umum Historis Komparatif dan Tipologi Struktural. Jakarta: Erlangga
Suriasumantri, Jujun. 2009. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Verhaar, J. W. M. 1996. Asas-asas linguistik umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Widdowson, H. G. 1985. Language Purpose and Language Use. Oxford: Oxford University Press.





[1] Linguistik adalah ilmu yang mengkaji seluk beluk bahasa manusia secara ilmiah atau ilmu yang menjadikan bahasa manusia sebagai objek kajiannya yang bersifat ilmiah. (Abdul Chaer 2012:2)
 linguistics is the study of human language. (Langacker 1973:35)
linguistic adalah studi ilmiah tentang bahasa. (Lyons 1975:1)
linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. (Martinet 1987:19)
The scientific study of language and its structure, including the study of grammar, syntax, and phonetics. Specific branches of linguistics include sociolinguistics, dialectology, psycholinguistics, computational linguistics, comparative linguistics, and structural linguistics. (Matthews 1997:59)
Linguistics, or, to be more specific, theoretical linguistics, is often called the scientific study of language (Corder. S, Pit 1973:82)
linguistics is the study of language. (Widdowson 1985:15)
[2] …….tiga tahap perkembangannya, yaitu tahap spekulasi, tahap observasi dan klasifikasi, dan tahap perumusan teori. (Chaer 2003:332)
[3] Sejarah linguistik yang sangat panjang telah melahirkan berbagai aliran-aliran linguistik. Masing-masing aliran tersebut memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang bahasa, tapi pada prinsipnya aliran tersebut merupakan penyempurnaan dari aliran-aliran sebelumnya. (Chaer 2003:332)
[4] Linguistik atau ilmu bahasa dilihat menurut objek kajiannya meliputi 2 (dua) bagian,yaitu mikrolinguistik dan makrolinguistik. Kedua objek kajian ini bertolak belakang --mikro merupakan subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam rangka kepentingan ilmu itu sendiri, tanpa mengaitkan dengan ilmu lain dan tanpa memikirkan bagaimana penerapan ilmu tersebit dalam kehidupan sehari-hari. Makro justrusebaliknya. (Soeparno, 1995:17-18)
[5] linguistik merupakan satu ilmu yang otonom dan menggunakan metode-metode ilmiah. (Parera 1991:20)
…….. ilmu bersifat otonom dan berdiri sendiri. (Suriasumantri 2009: 20)
[6] (Basiran dalam Miftah, 2010) tujuan pembelajaran bahasa adalah keterampilan komunikasi dalam berbagai konteks komunikasi. Kemampuan yang dikembangkan adalah daya tangkap makna, peran, daya tafsir, menilai, dan mengekspresikan diri dengan berbahasa. Kesemuanya itu dikelompokkan menjadi kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan.
[7] metode didasarkan pada teori kebahasaan tertentu menurut guru dan penyusun metode. (Mackey 1965:139)
[8] …..The utilities of linguistics are, first linguistics gives information of language structure and language function….. (E. Roulet 1975: 65-75)
[9] Kalau ingin menjadi guru bahasa, maka kemampuan berbicara dalam bahasa itu saja tidak cukup. ….. Dia harus mengetahui deskripsi bahasa tersebut. Dia harus mengetahui fakta - fakta linguistik tentang bahasa ibu siswa sehingga dia mengetahui masalah mereka dalam mempelajari bahasa tujuan mereka. (Robert Lado 1980 : 12)

5 komentar:

  1. Halo salam kenal bang Frans, perkenalkan saya Uun. Mau nanya bang, abang ini kuliah jurusan peminatan Linguistik ya? Boleh bagi tipsnya bagi para pemula yg masih sukar mempelajari Linguistik? Tks :)

    BalasHapus
  2. Halo salam kenal bang Frans, perkenalkan saya Uun. Mau nanya bang, abang ini kuliah jurusan peminatan Linguistik ya? Boleh bagi tipsnya bagi para pemula yg masih sukar mempelajari Linguistik? Tks :)

    BalasHapus
  3. salam kenal Uun, sebenarnya saya kuliah difakultas bahasa bukan murni linguistik, kebetulan saya ada matakuliah linguistik jadi sya buat makalah tentang linguistik ini. tipsnya tidak banyak hanya fokus saja pada rujukan yang banyak membedah kajian lisguistik murni supaya lebih paham

    BalasHapus
  4. Siap, makasih. Dari univ mana bang?

    BalasHapus