ANALISIS WACANA
IKLAN MAKANAN DAN MINUMAN DI TELEVISI TRANS 7 BERDASARKAN STRUKUR DAN FUNGSI
BAHASA
FRANSCY
franscy91@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini mendeskripsikan struktur serta fungsi iklan makanan dan minuman di
televisi Trans 7. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis wacana,
jenis penelitian ini adalah kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis deskriptif. Sumber data penelitian ini berupa iklan makanan
dan minuman pada televisi Trans 7 yang mana didalamnya terdapat struktur dan
fungsi bahasa iklan. Data penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, dan
kalimat dalam iklan makanan dan minuman pada televisi. Hasil penelitian
menggambarkan (1) struktur iklan makanan dan minuman pada televisi terdiri atas
(a) butir utama, (b) butir penjelasa, dan (c) butir penutup. (2) fungsi bahasa
yang terdapat dalam iklan produk makanan dan minuman pada telivisi meliputi:
(a) fungsi informasi, (b) fungsi persuasif, dan (c) fungsi membangun citra
untuk membentuk citra positif produk pada calon konsumen.
Kata
kunci: Analisis wacana,
struktur dan fungsi bahasa, iklan.
A. PENDAHULUAN
Kebutuhan
manusia akan informasi yang disajikan oleh televisi memberikan peluang besar
kepada para produsen untuk menawarkan produk-produk yang dihasilkan melalui
pemasangan iklan pada televisi. Banyak produk yang diiklankan melalui televisi
di antaranya makanan dan minuman, selain makan siap saji ditemukan pula iklan
bahan-bahan makanan dan minuman. Hal ini dilakukan produsen dengan harapan pada
saat seseorang melihat televisi, maka orang tersebut juga mendengarkan dan
melihat iklan yang ditanyakan oleh televisi. Hal ini terlihat jelas bahwa
penggunaan bahasa dalam iklan sangat penting, karena sifat mempengaruhi pembacan
untuk mau membeli produk yang ditawarkan. Daya tarik iklan biasanya terdapat
pada penempatan struktur bahasa yang terdapat di dalamnya.
Penggunaan
bahasa yang menarik dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dapat mendorong
pembaca untuk membeli produk yang ditawarkan, termasuk produk makanan dan
minuman yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Namun ada masyarakat yang
tidak memahami secara cermat iklan produk-produk tersebut, karena telah
terpengaruh oleh bahasa iklan yang begitu menarik. Alasan inilah yang
melatarbelakangi peneliti memilih iklan makanan dan minuman di televisi sebagi
objek dalam penelitian.
Sebagai sebuah wujud bahasa wacana iklan memiliki
struktur. Struktur membangun sebuah iklan menjadi sebuah bangun bahasa yang
utuh. Penempatan susunan kata dan kalimat memberikan pengaruh yang sangat besar
pada pemahaman pendengar, penyusunan bagian struktur iklan juga dapat
mempengaruhi pendengar, sehingga pendengar dapat terbujuk oleh bahasa iklan.
Untuk itu, perlu dilakukan kajian untuk melihat struktur tersebut, bagaimana
sebuah struktur dapat mempengaruhi pendengar.
Selain struktur yang bagus, perlu dilihat pula konteks
yang melingkupi sebuah wacana agar pendengar dapat memahami maksud iklan dengan
benar sehingga tidak terbujuk oleh bahasa iklan. Untuk mencermati bahasa iklan
perlu dilakukan pengkajian secara mendalam mengenai iklan secara keseluruhan.
Hal ini dapat dikaji dengan menggunakan analisis wacana. Analisis wacana
memberikan gambaran yang jelas mengenai seluruh struktur, fungsi bahasa serta
konteks yang menyertainya, sehingga menghasilkan pemahaman yang benar.
Jika diamati iklan memiliki struktur berupa judul atau butir
utama (opening), butir penjelas atau bagian badan iklan (body), dan butir
penutup (close). Pada iklan di televisi, pengaturan tersebut tampak lebih
bebas. Hal ini disebabkan penyusunan iklan tidak lepas dari aspek seni dan
kreativitas. Di samping hal tersebut struktur iklan juga tidak lepas dari
proposisi penyusun.
Pendengar iklan perlu mengetahui struktur iklan beserta
proposisi pembangunnya agar dapat mempertimbangkan keputusan untuk membeli atau
tidak sebuah produk tertentu. Selain itu, perlu memahami konteks yang
melingkupi sebuah iklan agar pendengar mengerti kesan yang ingin ditimbulkan
pembuat iklan, kemudian perlu mengetahui fungsi yang ingin dicapai oleh pembuat
iklan. Analisis wacana iklan ini dilakukan untuk mengetahui struktur, konteks,
dan fungsi bahasa yang dikomunikasikan dalam iklan makanan dan minuman yang
terdapat di televisi.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa iklan
merupakan bentuk komunikasi persuasif yang bersifat masal dilakukan melalui
saluran tertentu dapat berupa pemasaran, pelayanan publik, atau informasi
dengan tujuan-tujuan tertentu. Wacana merupakan suatu penggunaan bahasa dalam
komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan (Cook dalam Rani, 2006: 5). Wacana
adalah segala bentuk komunikasi yang realisasinya bergantung pada konteks
sosial yang melingkupi praktik komunikasi tersebut. Berdasarkan pengertian
tersebut dapat diketahui bahwa iklan adalah sebuah bentuk komunikasi, sedangkan
wacana adalah segala bentuk komunikasi. Jadi, kesimpulannya adalah iklan
merupakan sebuah wacana. Hal tersebut sejalan dengan pendapat (Wiranti dalam
Habsari, 2012:43) mengatakan bahwa iklan sebagai wacana merupakan sistem tanda
berstruktur menurut kode-kode yang merefleksikan nilai-nilai tertentu, sikap
dan keyakinan tertentu. Sebagai wacana, iklan memiliki kekhasan yang sangat
menonjol yaitu mengomunikasikan citra Secara maksimum dalam waktu yang minimum,
sehingga dapat mencapai sasaran dan memberi keuntunganprodusen (Tofler dalam
Habsari, 2012: 43).
Adapun tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan
struktur iklan makanan dan minuman pada televisi. Selain itu, penelitian ini
juga bertujuan mendeskripsikan fungsi bahasa yang terdapat dalam iklan produk
makanan dan minuman pada televisi.
B.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini termasuk dalam
penelitian kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek yang alamiah, yang mana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci. Penelitian ini lebih menekankan pada struktur dan fungsi
bahasa iklan. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan kebenaran yang
dibangun berdasarkan perkembangan teori-teori dari penelitian atas dasar
empirik.
Pendekatan penelitian ini adalah analisis wacana. Analisis wacana
merupakan studi tentang kata, kalimat, makna pemakaian, dan interpretasinya.
Analisis wacana berusaha mencari makna yang sama persis atau paling tidak
sangat dekat dengan makna yang dimaksud oleh pembicara dalam wacana lisan atau
penulis dalam wacana tulis (Mulyana, 2005: 69).
Sementara itu, dilihat dari teknik penyajian datanya, penelitian ini
menggunakan pola deskriptif. Maksud dari pola deskriptif adalah metode
penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan
apa adanya. Pola deskriptif menghasilkan penafsiran tentang gambaran struktur
dan fungsi bahasa iklan.
Data dalam penelitian ini diperoleh
melalui dokumentasi, simak, dan catat. Sumber data penelitian ini adalah iklan
makanan dan minuman pada
televise Trans 7 yang di dalamnya terdapat struktur
dan fungsi bahasa iklan.
C.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Struktur Wacana Iklan Produk Makanan
dan Minuman
Struktur iklan merupakan seluruh bagian penyusun iklan. Struktur iklan
tersusun atas proposisi tertentu pada masing-masing bagian penyusun. Agar dapat
memahami iklan dengan baik, pendengar harus mengerti mengenai struktur penyusun
iklan beserta proposisinya. Struktur tersebut terdiri atas butir utama, butir
penjelas, dan butir penutup. Sebagian iklan memiliki struktur lengkap, namun
ditemukan pula iklan yang memiliki struktur tidak lengkap. Urutan penyusunan
bagian-bagian iklan dapat dilihat pada tabel pemandu analisis struktur wacana
iklan, sedangkan masing-masing bagian dipaparkan sebagai berikut.
Butir utama yaitu bagian iklan yang berisi pesan-pesan yang menarik dan
penting, sehingga dapat menarik perhatian calon konsumen. Butir utama iklan
dapat ditunjukkan oleh bagian iklan yang berupa judul dan subjudul iklan.
Bagian ini memiliki tugas sebagai penarik perhatian awal pembaca. Butir utama
iklan produk makanan dan minuman pada televisi terdiri dari empat proposisi,
yaitu proposisi
menekankan keuntungan calon konsumen, proposisi yang membangkitkan rasa ingin
tahu calon konsumen, proposisi dalam bentuk pertanyaan yang menuntut perhatian
lebih, dan proposisi yang memberikan komando atau perintah kepada calon
konsumen. Masing-masing proposisi dipaparkan
sebagai berikut.
Proposisi Menekankan Keuntungan
Calon Konsumen
Proposisi ini memberika penekanan berupa keuntungan kepada calon konsumen
apabila membeli atau menggunakan produk tersebut. Proposisi menekankan
keuntungan calon konsumen pada iklan produk makanan dan minuman pada televisi
terlihat pada data berikut.
Memasak jadi Mudah dengan Bumbu Inti
Kokita
Data di atas terdapat dalam judul iklan bumbu masak siap pakai merek
Kokita. Pada kalimat judul di atas ditekankan keuntungan untuk calon konsumen
apabila menggunakan bumbu inti Kokita, penekanan keuntungan terletak pada kata mudah. Penekanan pada judul dapat
memberikan efek rasa ingin tahu lebih dalam mengenai kemudahan seperti apa yang
diperoleh dengan bumbu inti Kokita.
Proses memasak merupakan proses yang tidak mudah. Salah satu tahapan
memasak adalah mempersiapkan bumbu, persiapan ini cukup rumit yakni meliputi
kegiatan pemilihan bumbu dan peracikan bumbu, dalam meracik bumbu diperlukan
ketepatan takaran dan cara memproses peracikan. Proses peracikan dan penakaran
yang salah dapat mengakibatkan rasa masakan menjadi kurang enak. Proses
peracikan bumbu yang cukup sulit dimanfaatkan oleh pembuat iklan untuk
menekankan kata mudah dalam iklan ini. Tujuannya untuk menarik perhatian
pembaca, sehingga rasa tertarik tersebut membawa pendengar untuk melanjutkan
proses mendengarkan kebagian badan iklan. Mudah berarti tidak memerlukan banyak
pikiran dan tenaga dalam melakukan sesuatu. Dalam iklan ini mudah berarti calon
konsumen tidak perlu banyak waktu dan tenaga untuk meracik bumbu saat memasak,
karena bumbu inti Kokita merupakan bumbu siap pakai Dengan menggunakan bumbu
inti Kokita calon
konsumen mendapat keuntungan berupa kemudahan saat memasak.
Proposisi yang Membangkitkan
Rasa Ingin Tahu Calon Konsumen
Pengungkapan proposisi ini melalui penyebutan merek produk serta
penyebutan keunggulan produk. Penyebutan merek produk sebagai butir utama
dengan proposisi membangkitkan rasa ingin tahu calon konsumen tampak dalam data
berikut.
Saori saos teriyaki
Hot Chiken Noodle
Mayumi (Mayonaise Yummi)
Data di atas menunjukkan bahwa pembuat iklan membangkitkan rasa ingin
tahu calon konsumen melalui penyebutan merek produk. Adapun produk yang
disebutkan mereknya di sini merupakan produk yang memiliki nama yang masih
asing pada pendengar. Nama “Saori saos teriyaki” masih asing di kalangan
masyarakat Indonesia karena “teriyaki” merupakan bahasa Jepang yang belum
populer di Indonesia. Hal tersebut akan membangkitkan rasa ingin tahu calon
konsumen untuk mendengarkan lebih lanjut iklan, untuk mengetahui apa sebenarnya
“teriyaki” itu. Data di atas ada yang menyebutkan merek produk yang memang
menggunakan bahasa asing, namun isi iklan menggunakan bahasa Indonesia. Data di
atas ada yang menyebutkan merek produk yang merupakan akronim, istilah “Mayumi”
merupakan akronim dari “Mayonais Yummy”. Kata Yummy merupakan kata dari bahasa
Inggris yang dapat diartikan sebagai ungkapan rasa makanan yan enak, penulis
iklan bermaksud menarik perhatian calon konsumen dengan mengungkapkan hal
tersebut pada butir utama iklan.
Proposisi yang Berupa Pertanyaa
yang Menuntut Perhatian Lebih
Proposisi yang berupa pertanyaan dapat menarik perhatian lebih besar jika
pertanyaan itu sesuai dengan masalah yang dialami konsumennya. Proposisi berupa
pertanyaan terlihat dalam data berikut.
Anak ibu susah makan sayur?
Kalimat tanya pada data di atas yang ditampilkan pada sebuah iklan bumbu
penyedap merek Masako. Pembuat iklan menarik perhatian calon konsumen dengan
cara menampilkan kalimat tanya yang merupakan permasalahan yang banyak dialami
oleh para ibu rumah tangga, yaitu anak yang tidak suka mengkonsumsi sayur.
Kalimat pada iklan di atas muncul karena dalam masyarakat terjadi kasus
banyak anak yang tidak suka mengkonsumsi sayur. Padahal sayur merupakan makanan
yang penting bagi tubuh, terutama bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan. Hal
ini dimanfaatkan oleh penulis iklan untuk menarik perhatian para ibu untuk
menggunakan produk yang diiklankan ini sebagai bumbu, agar anak mereka mau
mengkonsumsi sayur. Sayur merupakan makanan yang mengandung banyak zat yang
dibutuhkan oleh tubuh seperti vitamin, mineral, dan protein. Kandungan sayur
diperlukan oleh tubuh anak-anak terutama dalam proses pertumbuhan.
Proposisi yang Memberikan
Komando atau Perintah Kepada Calon Konsumen
Komando atau perintah untuk melaksanakan kegiatan tertentu sehubungan
dengan produk yang diiklankan tentu harus bersifat positif. Hal tersebut
seperti ditunjukkan oleh data berikut.
Ayo Datang dan Ciptakan Kebersamaan Keluarga
SEJUTA MOMEN SERU OREO
AYO BANTU PADDLE POP LAWAN SHADOW MASTER!
NUTRICIA Seimbangkan nutrisinya, Dukung aktivitasnya
Data di atas merupakan bagian judul iklan biskuit Oreo, bagian judul
iklan ini disampaikan dengan menggunakan proposisi yang memberikan perintah
kepada calon konsumen untuk datang dalam acara “Sejuta Momen Seru Oreo”. Acara
ini merupakan salah satu upaya promosi oleh produsen biskuit “Oreo”. Dalam
kalimat perintah pada data di atas diungkapkan perintah untuk menghadiri acara
“sejuta Momen Seru Oreo”. Hal ini ditunjukkan oleh bagian kalimat “ayo datang
dan ciptakan kebersamaan keluarga", bagian ini mengundang pembaca untuk
menghadiri acara dengan mengajak seluruh anggota keluarga.
Pada masyarakat modern, terutama masyarakat
kota waktu bersama dengan keluarga merupakan kesempatan yang jarang ditemukan.
Orang tua sibuk berkerja, anak-anak sibuk dengan rutinitas sekolah dan kegiatan
tambahan diluar sekolah. Faktor ini lah yang melatarbelakangi “Oreo” untuk
membuat promosi dengan memanfaatkan ajaran untuk menciptakan kebersamaan.
Data di atas adalah bagian judul eskrim
“Paddle Pop”. Dari judul tersebut ditemukan perintah bagi calon konsumen untuk
membantu tokoh Paddle Pop yang
digambarkan sebagai singa melawan tokoh Shadow
Master yang merupakan musuh Paddle
Pop. Perintah kepada
calon konsumen tampak dalam kata “Ayo” yang merupakan kata ajakan dan memerintah calon konsumen
untuk melakukan sesuatu. Kalimat judul pada data di atas juga ditulis dengan menggunakan
huruf kapital dengan ilustrasi huruf yang menarik.
Data di atas merupakan bagian dari iklan susu dari produsen Nutricia
merek Bebelac 3. Pada iklan ini perhatian calon konsumen ditarik dengan
menggunakan perintah untuk menyeimbangkan nutrisi dan membuat anak menjadi
ceria. Perintah kepada calon konsumen tampak dalam kalimat “Seimbangkan
Nutrisinya, Ceriakan Harinya”. Menyeimbangkan nutrisi dimaksudkan dengan
memerintahkan calon konsumen untuk memberikan produk tersebut kepada anak-anak
di samping makanan utama. Hal ini bertujuan untuk membuat hari-hari anak
menjadi lebih ceria.
Fungsi Bahasa Iklan Makanan dan
Minuman pada Televisi
Fungsi komunikasi bahasa dalam iklan makanan dan minuman pada televisi
meliputi fungsi (1) informasi, (2) persuasif, dan (3) membangun citra.
Masing-masing bagian akan dijabarkan sebagai berikut.
Fungsi Informatif
Fungsi informasi yang disajikan dalam iklan produk makanan dan minuman
dapat berupa informasi mengenai rasa, bahan, keunggulan, kandungan, manfaat
sebuah produk, serta menginformasikan produk baru seperti terlihat dalam data
berikut.
Roma
Aboon Banget
.....
Biskuit yang terbuat
dari kelapa asli pilihan, dengan
kandungan vitamin E dan kalsium. Rasanya yang gurih, cocok dipadukan degan
minuman apapun kesukaan anda, menjadikan kebersamaan keluarga lebih hangat.
Berita gembira untuk Anda, pecinta mi
dengan rasa pedas. Indomaret baru saja mengeluarkan produk baru, INDOMARET НОТ
CHICKEN NOODLE yang dibuat dari minyak
cabe dan minyak paprika. Menyantap mi ini bukan hanya akan mendapatkan rasa
pedas yang akan membuat kita ketagihan, tetapi juga aroma minyak bawang merah dan bawang putih berpadu dengan minyak
wijen dan rasa daging ayam yang nikmat. Semua itu dipadu bersama mi yang
legit dan kenyal dengan tekstur yang halus.
INDOMARET HOT CHICKEN NOODLE juga
dilengkapi dengan sayuran kering berupa jamur, kubis, wortel, dan tahu goreng
yang membuat mi ini jadi makin komplet rasanya. Nah, Anda yan tertarik dengan
mi yang berkualitas seperti INDOMARET HOT CHICKEN NOODLE ini, segeralah
mendapatkannya di supermarket.
Data di atas menunjukkan fungsi informasi yang memberitahukan kepada
calon pembeli mengenai rasa produk biskuit Roma Malkis yang diiklankan. Fungsi
informasi tersebut disampaikan melalui ungkapan “Aboon Banget” yang berarti
biskuit tersebut memiliki rasa abon. Pada kata “Aboon” huruf 'o' ditulis sebanyak 2 huruf untuk lebih
menekankan kembali rasa produk.
Data di atas menunjukkan fungsi informasi yang memberitahukan kepada
calon pembeli mengenai rasa dan bahan, pada data di atas diinformasikan bahan
dasar pembuatan biskuit Roma Kelapa, yaitu buah kelapa yang bercita rasa gurih.
Hal tersebut terlihat pada ungkapan “biskuit yang terbuat dari kelapa asli”,
data ini juga menginformasikan kandungan nilai gizi, yaitu vitamin E dan
kalsium.
Data di atas menunjukkan fungsi informasi yang memberitahukan kepada
calon pembeli mengenai rasa produk, yaitu rasa pedas. Selain itu, data ini juga
memberitahukan bahwa produk merupakan produk baru. Hal ini tampak dalam
ungkapan “Indomaret baru saja mengeluarkan produk baru”.
Fungsi Persuasif
Fungsi persuasif merupakan fungsi membujuk, merayu atau menggerakkan
calon konsumen untuk melakukan sesuatu. Fungsi persuasif yang ditemukan dalam
iklan makanan dan minuman pada televisi Trans 7 berupa ajakan untuk memasak dan
bergabung dalam komunitas tertentu. Seperti dijelaskan pada data berikut.
Bikin siomay yuk bu ! Gampang kok kalau ikutin cara dari
dapur Umami. Tidak perlu khawatir dengan rasanya, dipastikan lezat dan istimewa
karena memakai AJI-NO-MOTO yang memberikan rasa umami di setiap masakan.
Anak-anak pasti lahap manyatap siomay ala ibunda tercinta.
Data di
atas menunjukan iklan produk bumbu penyedap merek AJI-NO-Moto. Pada data di
atas menampilkan fungsi persuasif berupa ajakan untuk memasak siomay kepada
calon konsumen. Ajakan tersebut terlihat dalam kalimat “bikin siomay yuk bu!”.
Konsumen yang dituju oleh iklan ini telah jelas disebutkan dalam iklan yaitu
para ibu rumah tangga yang gemar memasak.
Fungsi Membangun Citra
Fungsi membangun citra merupakan fungsi memperbaiki, menciptakan
membangun maupun membentuk citra produk pada konsumen. Fungsi membangun citra
dalam iklan makanan dan minuman pada televisi terlihat dalam data berikut.
....
Jangan dikira hanya para chef yang jago memasak. Para
ibu pun bisa menjadi koki jempolan, setidaknya di lingkungan keluarganya.
KRIMER KENTAL MANIS CARNATION bahkan percaya setiap ibu memiliki jiwa chef.
Data di atas merupakan penggalan iklan susu kental manis Carnation. Dalam
iklan di atas terdapat fungsi membangun citra, yaitu citra Chef. Chef dalam bahasa Indonesia berarti juru masak yang
profesional. Melalui iklan ini disampaikan bahwa setiap ibu dapat menjadi juru
masak profesional bila menggunakan susu kental manis Carnation. Citra produk
susu kental manis Carnation dibangun dengan cara memberikan keyakinan kepada
calon konsumen bahwa para ibu dapat menjadi juru masak yang profesional di
lingkungan keluarga dengan menggunakan susu kental manis Carnation. Citra juru
masak profesional yang dapat menyajikan masakan enak dilekatkan pada produk
agar citra produk menjadi baik di mata calon konsumen.
Fungsi membangun citra produk dalam iklan pada data di atas dilakukan
dengan cara menyanjung calon konsumen. Citra calon konsumen disamakan dengan
citra juru masak profesional apabila memasak menggunakan produk yang
ditawarkan. Dengan melekatkan citra pada calon konsumen, maka citra yang
terbangun dapat pula melekat pada produk, dengan alasan calon konsumen dapat
memiliki citra juru masak profesional denga menggunakan produk yang diiklankan.
Hal ini akan menumbuhkan citra positif terhadap produk yang ditawarkan.
D. SIMPULAN
Kesimpulan penelitian ini sebagai
berikut. Pertama, struktur iklan makanan dan minuman pada televisi terdiri atas
butir utama, butir penjelas, dan butir penutup. Setiap bagian struktur terdiri
atas proposisi sebagai berikut. Butir utama iklan terdiri atas empat proposisi,
yaitu: (1) proposisi yang memberikan keuntungan bagi calon konsumen; (2)
proposisi yang membangkitkan rasa ingin tahu calon konsumen; (3) proposisi
dalam bentuk perntanyaan yang menuntut perhatian lebih; dan (4) proposisi yang
memberikan komando atau perintah kepada calon konsumen. Kedua, fungsi bahasa
yang terdapat dalam iklan produk makanan dan minuman pada televisi meliputi:
(1) fungsi informasi berupa rasa, bahan, keunggulan, kandungan, manfaat, dan
memberitahukan produk baru; (2) fungsi persuasif berupa ajakan untuk melakukan
sesuatu; (3) fungsi membangun citra untuk membentuk citra positif produk pada
calon konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Eriyanto. Analisis
Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: Lkis. 2006.
Habsari, Renititi. Diksi dan Gaya Bahasa pada Iklan Televisi Cita
Cinta Edisi 2010. Tidak Diterbitkan. Skripsi. Jember: Universitas Jember.
2012.
Mulyana. Kajian
Wacana: Teori, Metode & Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta:
Tiara Wacana. 2005.
Rani, A., Arifin, B., dan Martutik. Analisis Wacana Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian. Malang:
Bayumedia. 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar