Sabtu, 06 Agustus 2016

ANALISIS WACANA IKLAN MAKANAN DAN MINUMAN DI TELEVISI TRANS 7 BERDASARKAN STRUKUR DAN FUNGSI BAHASA

ANALISIS WACANA IKLAN MAKANAN DAN MINUMAN DI TELEVISI TRANS 7 BERDASARKAN STRUKUR DAN FUNGSI BAHASA


                                                         FRANSCY
franscy91@gmail.com


ABSTRAK
          Penelitian ini mendeskripsikan struktur serta fungsi iklan makanan dan minuman di televisi Trans 7. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis wacana, jenis penelitian ini adalah kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Sumber data penelitian ini berupa iklan makanan dan minuman pada televisi Trans 7 yang mana didalamnya terdapat struktur dan fungsi bahasa iklan. Data penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat dalam iklan makanan dan minuman pada televisi. Hasil penelitian menggambarkan (1) struktur iklan makanan dan minuman pada televisi terdiri atas (a) butir utama, (b) butir penjelasa, dan (c) butir penutup. (2) fungsi bahasa yang terdapat dalam iklan produk makanan dan minuman pada telivisi meliputi: (a) fungsi informasi, (b) fungsi persuasif, dan (c) fungsi membangun citra untuk membentuk citra positif produk pada calon konsumen.


Kata kunci:   Analisis wacana, struktur dan fungsi bahasa, iklan.





A.  PENDAHULUAN
          Kebutuhan manusia akan informasi yang disajikan oleh televisi memberikan peluang besar kepada para produsen untuk menawarkan produk-produk yang dihasilkan melalui pemasangan iklan pada televisi. Banyak produk yang diiklankan melalui televisi di antaranya makanan dan minuman, selain makan siap saji ditemukan pula iklan bahan-bahan makanan dan minuman. Hal ini dilakukan produsen dengan harapan pada saat seseorang melihat televisi, maka orang tersebut juga mendengarkan dan melihat iklan yang ditanyakan oleh televisi. Hal ini terlihat jelas bahwa penggunaan bahasa dalam iklan sangat penting, karena sifat mempengaruhi pembacan untuk mau membeli produk yang ditawarkan. Daya tarik iklan biasanya terdapat pada penempatan struktur bahasa yang terdapat di dalamnya.
          Penggunaan bahasa yang menarik dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dapat mendorong pembaca untuk membeli produk yang ditawarkan, termasuk produk makanan dan minuman yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Namun ada masyarakat yang tidak memahami secara cermat iklan produk-produk tersebut, karena telah terpengaruh oleh bahasa iklan yang begitu menarik. Alasan inilah yang melatarbelakangi peneliti memilih iklan makanan dan minuman di televisi sebagi objek dalam penelitian.
Sebagai sebuah wujud bahasa wacana iklan memiliki struktur. Struktur membangun sebuah iklan menjadi sebuah bangun bahasa yang utuh. Penempatan susunan kata dan kalimat memberikan pengaruh yang sangat besar pada pemahaman pendengar, penyusunan bagian struktur iklan juga dapat mempengaruhi pendengar, sehingga pendengar dapat terbujuk oleh bahasa iklan. Untuk itu, perlu dilakukan kajian untuk melihat struktur tersebut, bagaimana sebuah struktur dapat mempengaruhi pendengar.
Selain struktur yang bagus, perlu dilihat pula konteks yang melingkupi sebuah wacana agar pendengar dapat memahami maksud iklan dengan benar sehingga tidak terbujuk oleh bahasa iklan. Untuk mencermati bahasa iklan perlu dilakukan pengkajian secara mendalam mengenai iklan secara keseluruhan. Hal ini dapat dikaji dengan menggunakan analisis wacana. Analisis wacana memberikan gambaran yang jelas mengenai seluruh struktur, fungsi bahasa serta konteks yang menyertainya, sehingga menghasilkan pemahaman yang benar.
Jika diamati iklan memiliki struktur berupa judul atau butir utama (opening), butir penjelas atau bagian badan iklan (body), dan butir penutup (close). Pada iklan di televisi, pengaturan tersebut tampak lebih bebas. Hal ini disebabkan penyusunan iklan tidak lepas dari aspek seni dan kreativitas. Di samping hal tersebut struktur iklan juga tidak lepas dari proposisi penyusun.
Pendengar iklan perlu mengetahui struktur iklan beserta proposisi pembangunnya agar dapat mempertimbangkan keputusan untuk membeli atau tidak sebuah produk tertentu. Selain itu, perlu memahami konteks yang melingkupi sebuah iklan agar pendengar mengerti kesan yang ingin ditimbulkan pembuat iklan, kemudian perlu mengetahui fungsi yang ingin dicapai oleh pembuat iklan. Analisis wacana iklan ini dilakukan untuk mengetahui struktur, konteks, dan fungsi bahasa yang dikomunikasikan dalam iklan makanan dan minuman yang terdapat di televisi.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa iklan merupakan bentuk komunikasi persuasif yang bersifat masal dilakukan melalui saluran tertentu dapat berupa pemasaran, pelayanan publik, atau informasi dengan tujuan-tujuan tertentu. Wacana merupakan suatu penggunaan bahasa dalam komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan (Cook dalam Rani, 2006: 5). Wacana adalah segala bentuk komunikasi yang realisasinya bergantung pada konteks sosial yang melingkupi praktik komunikasi tersebut. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa iklan adalah sebuah bentuk komunikasi, sedangkan wacana adalah segala bentuk komunikasi. Jadi, kesimpulannya adalah iklan merupakan sebuah wacana. Hal tersebut sejalan dengan pendapat (Wiranti dalam Habsari, 2012:43) mengatakan bahwa iklan sebagai wacana merupakan sistem tanda berstruktur menurut kode-kode yang merefleksikan nilai-nilai tertentu, sikap dan keyakinan tertentu. Sebagai wacana, iklan memiliki kekhasan yang sangat menonjol yaitu mengomunikasikan citra Secara maksimum dalam waktu yang minimum, sehingga dapat mencapai sasaran dan memberi keuntunganprodusen (Tofler dalam Habsari, 2012: 43).
Adapun tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan struktur iklan makanan dan minuman pada televisi. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan mendeskripsikan fungsi bahasa yang terdapat dalam iklan produk makanan dan minuman pada televisi.

B. METODOLOGI PENELITIAN
            Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, yang mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Penelitian ini lebih menekankan pada struktur dan fungsi bahasa iklan. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan kebenaran yang dibangun berdasarkan perkembangan teori-teori dari penelitian atas dasar empirik.
Pendekatan penelitian ini adalah analisis wacana. Analisis wacana merupakan studi tentang kata, kalimat, makna pemakaian, dan interpretasinya. Analisis wacana berusaha mencari makna yang sama persis atau paling tidak sangat dekat dengan makna yang dimaksud oleh pembicara dalam wacana lisan atau penulis dalam wacana tulis (Mulyana, 2005: 69).
Sementara itu, dilihat dari teknik penyajian datanya, penelitian ini menggunakan pola deskriptif. Maksud dari pola deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Pola deskriptif menghasilkan penafsiran tentang gambaran struktur dan fungsi bahasa iklan.
              Data dalam penelitian ini diperoleh melalui dokumentasi, simak, dan catat. Sumber data penelitian ini adalah iklan makanan dan minuman pada televise Trans 7 yang di dalamnya terdapat struktur dan fungsi bahasa iklan.


C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Struktur Wacana Iklan Produk Makanan dan Minuman
Struktur iklan merupakan seluruh bagian penyusun iklan. Struktur iklan tersusun atas proposisi tertentu pada masing-masing bagian penyusun. Agar dapat memahami iklan dengan baik, pendengar harus mengerti mengenai struktur penyusun iklan beserta proposisinya. Struktur tersebut terdiri atas butir utama, butir penjelas, dan butir penutup. Sebagian iklan memiliki struktur lengkap, namun ditemukan pula iklan yang memiliki struktur tidak lengkap. Urutan penyusunan bagian-bagian iklan dapat dilihat pada tabel pemandu analisis struktur wacana iklan, sedangkan masing-masing bagian dipaparkan sebagai berikut.
Butir utama yaitu bagian iklan yang berisi pesan-pesan yang menarik dan penting, sehingga dapat menarik perhatian calon konsumen. Butir utama iklan dapat ditunjukkan oleh bagian iklan yang berupa judul dan subjudul iklan. Bagian ini memiliki tugas sebagai penarik perhatian awal pembaca. Butir utama iklan produk makanan dan minuman pada televisi terdiri dari empat proposisi, yaitu proposisi menekankan keuntungan calon konsumen, proposisi yang membangkitkan rasa ingin tahu calon konsumen, proposisi dalam bentuk pertanyaan yang menuntut perhatian lebih, dan proposisi yang memberikan komando atau perintah kepada calon konsumen. Masing-masing proposisi dipaparkan sebagai berikut.

Proposisi Menekankan Keuntungan Calon Konsumen
Proposisi ini memberika penekanan berupa keuntungan kepada calon konsumen apabila membeli atau menggunakan produk tersebut. Proposisi menekankan keuntungan calon konsumen pada iklan produk makanan dan minuman pada televisi terlihat pada data berikut.
Memasak jadi Mudah dengan Bumbu Inti Kokita
Data di atas terdapat dalam judul iklan bumbu masak siap pakai merek Kokita. Pada kalimat judul di atas ditekankan keuntungan untuk calon konsumen apabila menggunakan bumbu inti Kokita, penekanan keuntungan terletak pada kata mudah. Penekanan pada judul dapat memberikan efek rasa ingin tahu lebih dalam mengenai kemudahan seperti apa yang diperoleh dengan bumbu inti Kokita.
Proses memasak merupakan proses yang tidak mudah. Salah satu tahapan memasak adalah mempersiapkan bumbu, persiapan ini cukup rumit yakni meliputi kegiatan pemilihan bumbu dan peracikan bumbu, dalam meracik bumbu diperlukan ketepatan takaran dan cara memproses peracikan. Proses peracikan dan penakaran yang salah dapat mengakibatkan rasa masakan menjadi kurang enak. Proses peracikan bumbu yang cukup sulit dimanfaatkan oleh pembuat iklan untuk menekankan kata mudah dalam iklan ini. Tujuannya untuk menarik perhatian pembaca, sehingga rasa tertarik tersebut membawa pendengar untuk melanjutkan proses mendengarkan kebagian badan iklan. Mudah berarti tidak memerlukan banyak pikiran dan tenaga dalam melakukan sesuatu. Dalam iklan ini mudah berarti calon konsumen tidak perlu banyak waktu dan tenaga untuk meracik bumbu saat memasak, karena bumbu inti Kokita merupakan bumbu siap pakai Dengan menggunakan bumbu inti Kokita calon konsumen mendapat keuntungan berupa kemudahan saat memasak.

Proposisi yang Membangkitkan Rasa Ingin Tahu Calon Konsumen
Pengungkapan proposisi ini melalui penyebutan merek produk serta penyebutan keunggulan produk. Penyebutan merek produk sebagai butir utama dengan proposisi membangkitkan rasa ingin tahu calon konsumen tampak dalam data berikut.
Saori saos teriyaki
Hot Chiken Noodle
Mayumi (Mayonaise Yummi)

Data di atas menunjukkan bahwa pembuat iklan membangkitkan rasa ingin tahu calon konsumen melalui penyebutan merek produk. Adapun produk yang disebutkan mereknya di sini merupakan produk yang memiliki nama yang masih asing pada pendengar. Nama “Saori saos teriyaki” masih asing di kalangan masyarakat Indonesia karena “teriyaki” merupakan bahasa Jepang yang belum populer di Indonesia. Hal tersebut akan membangkitkan rasa ingin tahu calon konsumen untuk mendengarkan lebih lanjut iklan, untuk mengetahui apa sebenarnya “teriyaki” itu. Data di atas ada yang menyebutkan merek produk yang memang menggunakan bahasa asing, namun isi iklan menggunakan bahasa Indonesia. Data di atas ada yang menyebutkan merek produk yang merupakan akronim, istilah “Mayumi” merupakan akronim dari “Mayonais Yummy”. Kata Yummy merupakan kata dari bahasa Inggris yang dapat diartikan sebagai ungkapan rasa makanan yan enak, penulis iklan bermaksud menarik perhatian calon konsumen dengan mengungkapkan hal tersebut pada butir utama iklan.

Proposisi yang Berupa Pertanyaa yang Menuntut Perhatian Lebih
Proposisi yang berupa pertanyaan dapat menarik perhatian lebih besar jika pertanyaan itu sesuai dengan masalah yang dialami konsumennya. Proposisi berupa pertanyaan terlihat dalam data berikut.
Anak ibu susah makan sayur?

Kalimat tanya pada data di atas yang ditampilkan pada sebuah iklan bumbu penyedap merek Masako. Pembuat iklan menarik perhatian calon konsumen dengan cara menampilkan kalimat tanya yang merupakan permasalahan yang banyak dialami oleh para ibu rumah tangga, yaitu anak yang tidak suka mengkonsumsi sayur.
Kalimat pada iklan di atas muncul karena dalam masyarakat terjadi kasus banyak anak yang tidak suka mengkonsumsi sayur. Padahal sayur merupakan makanan yang penting bagi tubuh, terutama bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan. Hal ini dimanfaatkan oleh penulis iklan untuk menarik perhatian para ibu untuk menggunakan produk yang diiklankan ini sebagai bumbu, agar anak mereka mau mengkonsumsi sayur. Sayur merupakan makanan yang mengandung banyak zat yang dibutuhkan oleh tubuh seperti vitamin, mineral, dan protein. Kandungan sayur diperlukan oleh tubuh anak-anak terutama dalam proses pertumbuhan.

Proposisi yang Memberikan Komando atau Perintah Kepada Calon Konsumen
Komando atau perintah untuk melaksanakan kegiatan tertentu sehubungan dengan produk yang diiklankan tentu harus bersifat positif. Hal tersebut seperti ditunjukkan oleh data berikut.
Ayo Datang dan Ciptakan Kebersamaan Keluarga
SEJUTA MOMEN SERU OREO
AYO BANTU PADDLE POP LAWAN SHADOW MASTER!
NUTRICIA Seimbangkan nutrisinya, Dukung aktivitasnya

Data di atas merupakan bagian judul iklan biskuit Oreo, bagian judul iklan ini disampaikan dengan menggunakan proposisi yang memberikan perintah kepada calon konsumen untuk datang dalam acara “Sejuta Momen Seru Oreo”. Acara ini merupakan salah satu upaya promosi oleh produsen biskuit “Oreo”. Dalam kalimat perintah pada data di atas diungkapkan perintah untuk menghadiri acara “sejuta Momen Seru Oreo”. Hal ini ditunjukkan oleh bagian kalimat “ayo datang dan ciptakan kebersamaan keluarga", bagian ini mengundang pembaca untuk menghadiri acara dengan mengajak seluruh anggota keluarga.
Pada masyarakat modern, terutama masyarakat kota waktu bersama dengan keluarga merupakan kesempatan yang jarang ditemukan. Orang tua sibuk berkerja, anak-anak sibuk dengan rutinitas sekolah dan kegiatan tambahan diluar sekolah. Faktor ini lah yang melatarbelakangi “Oreo” untuk membuat promosi dengan memanfaatkan ajaran untuk menciptakan kebersamaan.
Data di atas adalah bagian judul eskrim “Paddle Pop”. Dari judul tersebut ditemukan perintah bagi calon konsumen untuk membantu tokoh Paddle Pop yang digambarkan sebagai singa melawan tokoh Shadow Master yang merupakan musuh Paddle Pop. Perintah kepada calon konsumen tampak dalam kata “Ayo” yang merupakan kata ajakan dan memerintah calon konsumen untuk melakukan sesuatu. Kalimat judul pada data di atas juga ditulis dengan menggunakan huruf kapital dengan ilustrasi huruf yang menarik.
Data di atas merupakan bagian dari iklan susu dari produsen Nutricia merek Bebelac 3. Pada iklan ini perhatian calon konsumen ditarik dengan menggunakan perintah untuk menyeimbangkan nutrisi dan membuat anak menjadi ceria. Perintah kepada calon konsumen tampak dalam kalimat “Seimbangkan Nutrisinya, Ceriakan Harinya”. Menyeimbangkan nutrisi dimaksudkan dengan memerintahkan calon konsumen untuk memberikan produk tersebut kepada anak-anak di samping makanan utama. Hal ini bertujuan untuk membuat hari-hari anak menjadi lebih ceria.

Fungsi Bahasa Iklan Makanan dan Minuman pada Televisi
Fungsi komunikasi bahasa dalam iklan makanan dan minuman pada televisi meliputi fungsi (1) informasi, (2) persuasif, dan (3) membangun citra. Masing-masing bagian akan dijabarkan sebagai berikut.

Fungsi Informatif
Fungsi informasi yang disajikan dalam iklan produk makanan dan minuman dapat berupa informasi mengenai rasa, bahan, keunggulan, kandungan, manfaat sebuah produk, serta menginformasikan produk baru seperti terlihat dalam data berikut.

Roma
Aboon Banget
.....
Biskuit yang terbuat dari kelapa asli pilihan, dengan kandungan vitamin E dan kalsium. Rasanya yang gurih, cocok dipadukan degan minuman apapun kesukaan anda, menjadikan kebersamaan keluarga lebih hangat.

Berita gembira untuk Anda, pecinta mi dengan rasa pedas. Indomaret baru saja mengeluarkan produk baru, INDOMARET НОТ CHICKEN NOODLE yang dibuat dari minyak cabe dan minyak paprika. Menyantap mi ini bukan hanya akan mendapatkan rasa pedas yang akan membuat kita ketagihan, tetapi juga aroma minyak bawang merah dan bawang putih berpadu dengan minyak wijen dan rasa daging ayam yang nikmat. Semua itu dipadu bersama mi yang legit dan kenyal dengan tekstur yang halus.
INDOMARET HOT CHICKEN NOODLE juga dilengkapi dengan sayuran kering berupa jamur, kubis, wortel, dan tahu goreng yang membuat mi ini jadi makin komplet rasanya. Nah, Anda yan tertarik dengan mi yang berkualitas seperti INDOMARET HOT CHICKEN NOODLE ini, segeralah mendapatkannya di supermarket.

Data di atas menunjukkan fungsi informasi yang memberitahukan kepada calon pembeli mengenai rasa produk biskuit Roma Malkis yang diiklankan. Fungsi informasi tersebut disampaikan melalui ungkapan “Aboon Banget” yang berarti biskuit tersebut memiliki rasa abon. Pada kata “Aboon” huruf  'o' ditulis sebanyak 2 huruf untuk lebih menekankan kembali rasa produk.
Data di atas menunjukkan fungsi informasi yang memberitahukan kepada calon pembeli mengenai rasa dan bahan, pada data di atas diinformasikan bahan dasar pembuatan biskuit Roma Kelapa, yaitu buah kelapa yang bercita rasa gurih. Hal tersebut terlihat pada ungkapan “biskuit yang terbuat dari kelapa asli”, data ini juga menginformasikan kandungan nilai gizi, yaitu vitamin E dan kalsium.
Data di atas menunjukkan fungsi informasi yang memberitahukan kepada calon pembeli mengenai rasa produk, yaitu rasa pedas. Selain itu, data ini juga memberitahukan bahwa produk merupakan produk baru. Hal ini tampak dalam ungkapan “Indomaret baru saja mengeluarkan produk baru”.

Fungsi Persuasif
Fungsi persuasif merupakan fungsi membujuk, merayu atau menggerakkan calon konsumen untuk melakukan sesuatu. Fungsi persuasif yang ditemukan dalam iklan makanan dan minuman pada televisi Trans 7 berupa ajakan untuk memasak dan bergabung dalam komunitas tertentu. Seperti dijelaskan pada data berikut.

Bikin siomay yuk bu ! Gampang kok kalau ikutin cara dari dapur Umami. Tidak perlu khawatir dengan rasanya, dipastikan lezat dan istimewa karena memakai AJI-NO-MOTO yang memberikan rasa umami di setiap masakan. Anak-anak pasti lahap manyatap siomay ala ibunda tercinta.

Data di atas menunjukan iklan produk bumbu penyedap merek AJI-NO-Moto. Pada data di atas menampilkan fungsi persuasif berupa ajakan untuk memasak siomay kepada calon konsumen. Ajakan tersebut terlihat dalam kalimat “bikin siomay yuk bu!”. Konsumen yang dituju oleh iklan ini telah jelas disebutkan dalam iklan yaitu para ibu rumah tangga yang gemar memasak.

Fungsi Membangun Citra
Fungsi membangun citra merupakan fungsi memperbaiki, menciptakan membangun maupun membentuk citra produk pada konsumen. Fungsi membangun citra dalam iklan makanan dan minuman pada televisi terlihat dalam data berikut.
....
Jangan dikira hanya para chef yang jago memasak. Para ibu pun bisa menjadi koki jempolan, setidaknya di lingkungan keluarganya. KRIMER KENTAL MANIS CARNATION bahkan percaya setiap ibu memiliki jiwa chef.

Data di atas merupakan penggalan iklan susu kental manis Carnation. Dalam iklan di atas terdapat fungsi membangun citra, yaitu citra Chef. Chef dalam bahasa Indonesia berarti juru masak yang profesional. Melalui iklan ini disampaikan bahwa setiap ibu dapat menjadi juru masak profesional bila menggunakan susu kental manis Carnation. Citra produk susu kental manis Carnation dibangun dengan cara memberikan keyakinan kepada calon konsumen bahwa para ibu dapat menjadi juru masak yang profesional di lingkungan keluarga dengan menggunakan susu kental manis Carnation. Citra juru masak profesional yang dapat menyajikan masakan enak dilekatkan pada produk agar citra produk menjadi baik di mata calon konsumen.
Fungsi membangun citra produk dalam iklan pada data di atas dilakukan dengan cara menyanjung calon konsumen. Citra calon konsumen disamakan dengan citra juru masak profesional apabila memasak menggunakan produk yang ditawarkan. Dengan melekatkan citra pada calon konsumen, maka citra yang terbangun dapat pula melekat pada produk, dengan alasan calon konsumen dapat memiliki citra juru masak profesional denga menggunakan produk yang diiklankan. Hal ini akan menumbuhkan citra positif terhadap produk yang ditawarkan.

D. SIMPULAN
            Kesimpulan penelitian ini sebagai berikut. Pertama, struktur iklan makanan dan minuman pada televisi terdiri atas butir utama, butir penjelas, dan butir penutup. Setiap bagian struktur terdiri atas proposisi sebagai berikut. Butir utama iklan terdiri atas empat proposisi, yaitu: (1) proposisi yang memberikan keuntungan bagi calon konsumen; (2) proposisi yang membangkitkan rasa ingin tahu calon konsumen; (3) proposisi dalam bentuk perntanyaan yang menuntut perhatian lebih; dan (4) proposisi yang memberikan komando atau perintah kepada calon konsumen. Kedua, fungsi bahasa yang terdapat dalam iklan produk makanan dan minuman pada televisi meliputi: (1) fungsi informasi berupa rasa, bahan, keunggulan, kandungan, manfaat, dan memberitahukan produk baru; (2) fungsi persuasif berupa ajakan untuk melakukan sesuatu; (3) fungsi membangun citra untuk membentuk citra positif produk pada calon konsumen.
             

DAFTAR PUSTAKA

Eriyanto. Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: Lkis. 2006.
Habsari, Renititi.  Diksi dan Gaya Bahasa pada Iklan Televisi Cita Cinta Edisi 2010. Tidak Diterbitkan. Skripsi. Jember: Universitas Jember. 2012.
Mulyana. Kajian Wacana: Teori, Metode & Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana. 2005.

Rani, A., Arifin, B., dan Martutik. Analisis Wacana Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian. Malang: Bayumedia. 2006.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar