Makalah ini membahas
salah satu bab yang berjudul Lower than
the Angels dalam buku The Ascent of
Man, buku karya Bronowski yang diterbitkan tahun 1973. Secara umum bab ini
mengungkapkan perbedaan manusia dan binatang. Perbedaan tersebut menurut
penulis menjadikan manusia memiliki status sedikit lebih rendah dari malaikat.
A. Perbedaan antara Manusia dan
Binatang
Bronowski (1973)
menyatakan bahwa manusia adalah binatang yang unik. Keunikannya terletak pada
tubuh dan otaknya. Jika binatang pada umumnya mencari tempat tinggal yang
sesuai dengan pola hidupnya, sedangkan manusia membuat tempat tinggal agar
sesuai dengan pola hidupnya. Contoh yang dipaparkan oleh Bronowski adalah ikan
Grunion. Ikan jenis ini adalah ikan lokal yang ada di California. Ketika
bertelur ikan betina akan pergi ke
pantai kemudian menguburkan telurnya di dalam pasir. Persamaan dengan
proses tersebut, ikan jantan akan mengawasi tempat bertelur tersebut dengan
mengelilinginya. Ikan ini tergantung pada bulan purnama agar telurnya bisa
menetas. Setelah telurnya menetas, induk akan membawa anak-anaknya kembali ke
lautan.
Berbeda dengan
binatang, manusia tidak tergantung pada kondisi lingkungan. Manusia memiliki
kemampun berimajinasi, emosi, dan ketangguhan. Kemampuan-kemampuan tersebut membuat
manusia tidak hanya menerima apa yang alam berikan, tetapi merubahnya.
Kemampuan demikian yang berlangsung dari masa ke masa disebut evolusi budaya.
Bronowski menyebut tahapan budaya tersebut The
Ascent of Man, kemajuan manusia.
Kemampuan-kemampuan
yang membedakan manusia dengan binatang tersebut terlihat dalam kemampuannya
membuat perencanaan-perencanaan, melakukan pembaruan, dan mengahasilkan
temuan-temuan baru dengan cara mengkombinasikan kemampuan-kemampuan tersebut.
Semakin tinggi kemampuan mengkombinasikan kemampuan-kemampuan tersebut semakin
bagus temuan-temuan yang dihasilkan. Jadi, jika disuatu masa atau budaya
ditemukan temuan-temuan yang menakjubkan, hal itu menunjukkan semakin tingginya
kemajuan teknik ilmu pengetahuan dan seni.
B. Awal Mula Manusia Menjadi “Manusia”
Tahapan manusia menjadi
“manusia” menurut Bronowski dijelaskan oleh Darwin dalam bukunya The Origin of Species tahun 1859 dan The Design of Man tahun 1871. Dimulai
ketika ditemukannya jasad makhluk seperti manusia dan hewan yang hidup di masa
yang sama. Setelah dua juta tahun, jasad yang seperti manusia mengalami
perubahan di bagian kerangka yang mengalami perkembangan, sedangkan perubahan
yang terjadi pada jasad binatang hanya sedikit.
Evolusi manusia dimulai
ketika iklim di Afrika berubah menjadi kering. Danau-danau mengering dan
hutan-hutan menjadi padang rumput. Hal ini justru membuat manusia berkembang
untuk menyesuaikan dengan kondisi. Untuk pertama kalinya nenek moyang manusia
menapakkan kaki dan berjalan yang mana kakinya sama dengan kaki manusia zaman
sekarang.
Sekitar tahun 1920-an, ditemukan
sejumlah fosil tengkorak di Afrika bagian selatan. Tengkorak-tengkorak tersebut
memiliki struktur kepala seperti manusia. Salah satu tengkorak ditemukan di
Taung oleh Raymond Dart. Diketahui ada bagian yang hilang pada tengkorak
tersebut. Namun ada dua hal yang menunjukkan bahwa itu adalah tengkorak anak
kecil. Pertama, lubang di tengkorak itu menghadap ke atas. Kedua, gigi-giginya
kecil dan kotak yang menandakan itu adalah gigi susu. Dari gigi tersebut
dimungkinkan bahwa tengkorak tersebut adalah pemakan daging. Dimungkinkan pula,
dia membuat dan menggunakan alat-alat berburu. Dart menyebutnya Australopithecus. Bronowski meyakini
bahwa anak tersebut adalah awal mula manusia.
Bronowski menyatakan
bahwa bayi manusia terbuat dari kepingan binatang dan malaikat. Contohnya bayi
menendang dengan refleks ketika di dalam rahim, begitu juga dengan binatang.
Sebelum usia sebelas bulan, bayi mulai merangkak. Sebelum empat belas bulan dia
mulai berdiri dan saat itulah dia menjadi manusia. Setiap manusia akan kembali
pada sisi binatangnya dalam beberapa hal: manusia akan menjadi dingin dan
kesepian ketika terputus dari rantai tersebut.
C. Evolusi Manusia
Evolusi manusia
terjadi sekitar 50 juta tahun teridentifikasi ada 7 tahapan evolusi yang
penting.
1.
Lemur
Ditemukan
di daerah Paris. Tengkorak ini memiliki gigi lebih dari 32 dimana manusia dan
kebanyakan primate memilikinya juga. Lemur
bisa dikatakan sebagai awal mula manusia terbentuk. Dari bentuk kerangkanya diketahui
bahwa Lemur memiliki jari, bukan
cakar. Memiliki jempol dan memiliki dua
bentuk tengkorak yang menandai permulaan dari manusia. Hidungnya pendek, matanya besar dan lebar. Itu menandakan Lemur memiliki alat indra penciuman dan penglihatan yang
berbeda. Rongga matanya menyamping dari tengkorak. Hal tersebut merupakan
pertanda kecil dari perkembangan evolusi terhadap struktur yang lebih mendekati
wajah manusia zaman sekarang.
2.
Aegyptopithecus
Dua
puluh juta tahun berikutnya ditemukan fosil tengkorak di Fayum, Mesir, yang dinamai
Aegyptopithecus. Aegyptopithecus memiliki
hidung yang lebih pendek dari Lemur,
giginya seperti gigi kera, dan lebih besar, dan tinggal di atas pohon. Kemudian
nenek moyang kera dan manusia hidup di tanah.
3. Proconsul/ Dryopithecus
Proconsul
ditemukan
sepuluh juta tahun berikutnya. Disebutkan bahwa Proconsul adalah nenek moyang simpanse terkenal di kebun binatang
London. Otaknya lebih besar, matanya yang keseluruhan menonjol kedepan. Giginya
menunjukkan pada kita bahwa Proconsul
adalah seekor kera, karena alur dari rahangnya terkunci oleh gigi taring yang besar,
hal ini menunjukkan Proconsul tidak
seperti manusia.
4.
Ramapithecus
Ramapithecus ditemukan
di Kenya dan di India, giginya cenderung mendekati seperti manusia, sudah tidak
memiliki gigi taring besar dan wajahnya lebih rata.
5.
Masa
Kekosongan
Pada
masa ini sekitar 5 atau 10 juta tahun tidak ditemukan fosil.
6.
Australopithecus
Robustus
Australopithecus
Robustus disebut sebagai sepupunya manusia. Ditemukan sekitar
5 juta tahun berikutnya. Australopithecus
Robustus adalah vegetarian, diketahui dari gigiya yang terkunci
pasir yang menandakan Australopithecus
Robustus memakan akar. Australopithecus
Robustus sudah nampak seperti manusia.
7.
Australopithecus
Africanus
Australopithecus Africanus
terlihat pada rahangnya dan kemungkinan adalah pemakan daging. Australopithecus africanus disebut-sebut
sebagai “link yang hilang”. Australopithecus
africanus satu dari fosil tengkorak yang ditemukan di Sterkfontein di
Transvaal dan tempat lainnya di Afrika, perkembangan atau pertumbuhan total
wanita. Bronowski menyatakan bahwa bayi taung akan tumbuh seperti Australopithecus Africanus: berdiri
tegak, berjalan, dan memiliki otak yang besar.
D. Evolusi Teknologi, Sosial, dan Budaya
Tiga
aspek evolusi tersebut saling
berkaitan. Manusia dengan kemampuannya agar bisa bertahan hidup menghadapi
berbagai macam perubahan lingkungan menciptakan alat-alat yang disebut
teknologi. Demi memenuhi kebutuhannya, manusia bekerja sama dengan yang lain.
Oleh karena itu, baik teknologi maupun hubungan sosial adalah hasil kreasi
manusia yang disebut sebagai kebudayaan. Baik evolusi teknologi, sosial, dan
budaya terjadi seiring dengan perkembangan evolusi manusia.
Pada
awalnya makhluk seperti manusia memenuhi kebutuhan makanannya dengan cara
menikmati apa yang disediakan oleh alam. Mereka memakan dedaunan ketika alam
memberikan pohon dan tumbuh-tumbuhan. Jadilah mereka sebagai vegetarian. Begitu
persediaan tumbuhan berkurang, manusia mulai berpikir untuk memenuhi
kebutuhannya dengan cara berburu, kemudian terciptalah alat-alat untuk berburu,
seperti batu asah, tombak, alat pemotong, dan lain-lain. Seiring perkembangan
otak manusia, kualitas alat perburuan semakin tinggi. Diketahui otak Neanderthal man yang ditemukan di Jerman
adalah pemilik otak yang besar, sebesar otak manusia di zaman modern.
Dimungkinkan Neanderthal man memiliki
garis langsung kepada kita, Homo Sapiens.
Untuk
berburu manusia melakukan perencanaan dan organisasi, sehingga terciptalah
hubungan sosial. Ketika manusia mulai berpikir bahwa populasi berkurang karena
perburuan, maka manusia melakukan migrasi dengan cara mengikuti hewan buruan
pergi sebagai stok makanan mereka. Mereka pergi ke Afrika Selatan sekitar satu
juta tahun yang lalu, pergi ke Jawa sekitar tujuh ratus tahun yang lalu, dan ke
Cina sekitar empat ratus tahun yang lalu.
Ketika
iklim berubah menjadi es manusi Peking, Homo
Erectus (yang ditemukan di Cina) menempati gua-gua kemudian untuk
menghangatkan tubuhnya mereka mampu membuat api pertama kalinya. Bahkan di
gua-gua tersebut mereka menuliskan imajinasi-imajinasnya terkait kehidupan dan
perburuannya.
Jadi,
manusia berbeda dengan binatang. Perbedaannya ada pada tubuh dan otaknya. Manusia
setelah mampu memahami dirinya dan alam, manusia akan berpikir dan berkreasi
untuk melakukan perencanaan-perencanaan dan pembaruan-pembaruan dan mengasilkan
temuan-temuan untuk dapat bertahan hidup diberbagai macam lingkungan. Kemampuan
mengimajinasikan apa yang akan terjadi dan mengantisipasi hal-hal buruk terjadi
oleh Bronowski disebut sebagai The Power
Anticipation. The Power Anticipation inilah yang mencirikan manusia.
E. Kritik dan Analisa terhadap Materi Pembahasan
Ada
beberapa poin analisa dalam pembahasan materi di atas. Pertama, istilah manusia
sebagai binatang. Kedua, penemuan jasad seperti manusia. Dan ketiga, manusia lebih
rendah dari malaikat.
Untuk
menyeimbangkan posisi antara harus berpijak seutuhnya pada kebenaran ilmiah
atau tidak sama sekali berpijak pada kebenaran ilmiah diperlukan kebijaksanaan
dalam menanggapinya. Suriasumantri (1999) menyarankan bahwa kita harus berada
pada posisi tengah artinya, kita harus menyadari bahwa ilmu memang memberikan
kebenaran. Namun, ilmu bukanlah satu-satunya kebenaran dalam hidup kita. Ada
berbagai sumber kebenaran lain yang memperkaya khazanah kehidupan kita.
Kebenaran-kebenaran tersebut akan membawa manfaat jika diletakkan pada
tempatnya.
Untuk
menyeimbangkan posisi tersebut, makalah ini menggunakan kebenaran yang datang
dari Tuhan, agama Islam yakni dengan menggunakan Alquran. Hal ini dikarenakan
Darwin tahun 2015 menyatakan bahwa banyak naturalis berpikir bahwa hal yang
terkait dengan sistem alam adalah rencana Tuhan.
1.
Istilah
manusia sebagai binatang
Dalam pembahasan di atas manusia
disimpulkan sebagai binatang yang memiliki kelebihan tertentu. Dalam pandangan
Islam, manusia dan binatang berbeda. Sebuah Hadist Nabawi menjelaskan tafsiran beberapa
surat tentang penciptaan langit dan bumi dalam enam masa seperti surat
Al-A’raf: 54, Yunus: 3, Hud: 7, dan Al-Hadid: 4 menyatakan bahwa Allah
menciptakan binatang pada hari kamis dan menciptakan Adam pada hari kamis
setelah waktu Ashar (Alqur’anulkarim, 2012). Dengan demikian, kebenaran ilmiah
dan kebenaran agama Islam tetang asal mula manusia dan binatang berbeda.
2.
Penemuan jasad
seperti manusia
Dalam
pembahasan di atas yang ditemukan di Afrika adalah jasad seperti manusia, bukan
manusia (Bronowski: 26). Kemudian, dikatakan berikutnya dalam proses evolusi bahwa
Aegyptopithecus adalah nenek moyang
kera dan manusia (Bronowski: 37). Dalam pandangan Islam yang dijelaskan pada
tafsir Ibnu Kasir terkait surat Azzumar: 6 tertulis, “Tuhan kamu yang
menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya, yang
menciptakan kamu dan nenek moyangmu”. Ini berarti bahwa nenek moyang manusia
adlah manusia pula, yakni Adam karena dalam surat tersebut berisi, “Dia
menciptakan kamu dari diri yang satu
(Adam) kemudian darinya Dia jadikan pasangannya....”
3.
Manusia lebih
rendah dari malaikat
Judul pemabahasan materi di atas
“Manusia lebih rendah dari malaikat”. Di dalam Islam, dalam surat Al-Baqarah:
30-34 menunjukkan bahwa manusia lebih tinggi dari malaikat berdasarkan
kemampuan akal manusia. Oleh karena itu, dalam surat terebut malaikat
diperintahkan untuk sujud kepada Adam sebagai manusia.
30.
Dan (ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak
menjadikah khalifah15 di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau
hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan
kami bertasbih memuji-Mu dan mensucikannama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” 31. Dan Dia ajarkan kepada Adam
nama-nama (benda) semuanya kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat seraya
berfirman, “Sebutkan kepada-Kunama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!”
32. Mereka menjawab, “Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa
yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh Engkau Yang Maha Mengetahui,
Mahabijaksana. 33. Dia (Allah) berfirman,”Wahai Adam! Beritahukanlah kepada
mereka nama-nama itu!” setelah dia (Adam) menyebutkan nama-namanya, Dia
berfirman, “Bukankah telah Aku katakan kepadamu bahwa Aku mengetahui rahasia
langit dan bumi dan Aku menegtahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu
sembunyikan. 34. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat,
“Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud... (hlm 9).
Jika Bronowski memandang manusia
lebih rendah dari malaikat dimungkinkan Bronowski berangkat dari pandangan
Kristen karena dalam kitab Injil Hebrews 2:7 tertulis “You have made him for a
little while lower than the angels....” (biblehub.com, diakses tanggal 30
September 2015). Hal itu dikarenakan gambaran malaikat dalam agama Kristen yang
dipaparkan oleh revtrev.com (diakses tanggal 30 September 2015) berbeda dengan
gambaran malaikat dalam agama Islam seperti yang dipaparkan oleh website Social
Net Blog (diakses tanggal 30 September 2015).
Daftar Pustaka
Al-Qur’anulkarim.
2012. Amazing: 33 Tuntunan Al-Qur’an
untuk Hidup Anda. Bandung: Cordoba Internasional Indonesia.
Bronowski,
J. 1973. The Acsent of Man. London:
BBC Publications.
Darwin,
C. 2015. The Origin of Species
(Diterjemahkan oleh Ira Tri Onggo).Yogyakarta: Penerbit Indoliterasi.
Retrev.com.
2015. Here
are 20 Characteristics of Angels I See in Scripture.
http://revtrev.com/god-talk/angels-20-characteristics-of-angels-i-see-in-scripture/, diakses 30 September
2015.
Social
Net Blog. 2015. Ciri dan Wujud Malaikat. http://masshar2000.com/2014/05/23/ciri-dan-wujud-malaikat/, diakses 30
September 2015.
Suriasumantri,
J.S. 1999. Ilmu dalam Perspektif: Sebuah
Kumpulan Karangan tentang Hakekat Ilmu. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar