ANALISIS
KURIKULUM
TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
Berdasarkan Buku Ajar
“TELAAH KURIKULUM
DAN APLIKASINYA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR”
NO
|
Aspek yang diamati
|
Hasil Telaah
|
1
|
Pengertian dan Karakteristik
KTSP
|
Kurikulum tingkat satuan
pendidikan adalah kurikulum penyempurna dari kurikulum edisi 2004 atau
dikenal dengan kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Dalam Standar Nasional
Pendidikan (SNP pasal 1, ayat 15) dikemukakan bahwa kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan
oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan
pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta
kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(Efendi, 2009).
Panduan yang disusun BNSP terdiri
atas dua bagian. Pertama, panduan umum yang memuat ketentuan umum
pengembangan kurikulum yang dapat diterapkan pada satuan pendidikan dengan
mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam SI
dan SKL. Kedua, model KTSP sebagai salah satu contoh hasil akhir pengembangan
KTSP dengan mengacu pada SI dan SKL dengan berpedoman pada Panduan Umum yang
dikembangkan BNSP (Arifin, 2014).
|
2
|
Landasan Pengembangan KTSP
|
1)
Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional .
2)
Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan.
3)
Standar
Isi.
4)
Standar
Kompetensi Lulusan.
|
3
|
Prinsip-prinsip Pengembangan KTSP
|
a.
Berpusat
pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
b.
Beragam dan terpadu.
c.
Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
d.
Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
e.
Menyeluruh dan berkesinambungan.
f.
Belajar sepanjang hayat.
g.
Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan
daerah.
|
4
|
Tujuan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
|
a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui
kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola
dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan
masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan
bersama.
c. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan
pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.
|
5
|
Komponen KTSP
|
Sebagai sebuah pedoman KTSP
terdiri atas empat komponen, yakni (1) Tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, (2) struktur dan muatan KTSP, (3) kalender pendidikan, dan (4)
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) (Hidayat,2013).
|
6
|
Kelebihan dan Kelemahan KTSP
|
Kelebihan KTSP:
1.
Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam
penyelenggaraan pendidikan.
2.
Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak
manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam
penyelenggaraan program-program pendidikan.
3.
KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk
menitik beratkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel
bagi kebutuhan siswa.
4.
KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat
padat dan memberatkan kurang lebih 20%.
5.
KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada
sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan..
|
Kelemahan
KTSP:
1.
Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP
pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada.
2.
Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung
sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.
3.
Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara
komprehensif baik konsepnya, penyusunannya maupun prakteknya di lapangan.
4.
Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam
pelajaran akan berdampak berkurang pendapatan para guru.
|
ANALISIS
KURIKULUM
2013 (K-13)
Berdasarkan Buku Ajar
“TELAAH KURIKULUM
DAN APLIKASINYA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR”
NO
|
Aspek yang diamati
|
Hasil Telaah
|
1
|
Tujuan Kurikulum 2013
|
Melalui pengembangan Kurikulum
2013 kita akan menghasilkan insan Indonesia yang: produktif, kreatif,
inovatif, afektif: melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang terintegrasi (Mulyasa,2015). Pengembangan kurikulum difokuskan pada
pembentukan karakter peserta didik berupa pemahaman, keterampilan, dan sikap
yang harus diwujudkan dalam bentuk perilaku sebagai wujud pemahaman dari
konsep yang telah dipelajari. Oleh karena itu peserta didik perlu mengetahui
kriteria penguasaan kompetensi dan karakter yang harus dikuasai agar dapat
mempersiapkan dirinya dalam penilaian hasil belajar.
Mengacu pada penjelasan UU No. 20
Tahun 2003, bagian umum dikatakan, bahwa: “Strategi pembangunan pendidikan
nasional dalam undang-undang ini meliputi:…, 2. Pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum berbasis kompetensi,…” dan pada penjelasan Pasal 35, bahwa
”Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang
telah disepakati.” Maka diadakan perubahan kurikulum dengan tujuan untuk
“Melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dirintis pada
tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
secara terpadu.” (Mulyasa, 2015).
|
2
|
Landasan Pengembangan Kurikulum 2013
|
Landasan
Filosofis
1) Filosofis
Pancasila yang menberikan berbagai prinsip dasar dalam pembangunan pendidikan
2)
Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai-nilai
akademik, kebutuhan peserta didik, dan masyarakat
Landasan
Yuridis
1) RPJMM
2010-2014 Sektor Pendidikan tentang perubahan Metodologi Pembelajaran dan
Penataan Kurikulum.
2) PP No
19 Tahhun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3)
Inpress no 1 tahun 2005 Tentang Percepatan Pelaksanaan prioritas Pembangunan
Nasional, penyempurnaan kurikkulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan
nila-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa.
Landasan
Konseptual
1)
Relevansi pendidikan
2)
Kurikulum berbasis kompetensi dan karakter
3)
Pembelajaran kontekstual
4)
Pembelajaran aktif
5) Penilaian
yang valid, utuh,dan menyeluruh
|
3
|
Prinsip-prinsip Pengembangan
Kurikulum 2013
|
a.
Pengembangan
kurikulum dilakukan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.
b.
Kurikulum
pada semua jenjang pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
c.
Mata
pelajaran merupakan wahana untuk mewujudkan pencapaian kompetensi
d.
SKL
dijabarkan dari tujuan pendidikan nasional dan kebutuhan masyarakat, negara,
sera perkembangan global
e.
Standar
isi dijabarkan dari SKL
f.
Standar
proses dijabarkan dari Standar Isi
g.
Standar
penilaian dijabarkan dari SKL, Standar isi,dan Standar proses
h.
SKL
dijabarkan ke dalam kompetensi inti
i.
Kompetensi
inti dijabarkan ke dalam kompetensi dasar yang dikontekstualisasikan dalam
suatu pata pelajaran
j.
Proses
pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif menyenangkan,
menantang, memotovasi peserta didik untuk berpartisi aktif, serta memberi
ruang yang cukup bagi prakarsa kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembanagn fisik serta psikologis peserta didk
k.
Penilaian
hasil belajar berbasis proses dan produk
l.
Proses
belajar dengan pendekatan ilmiah
|
4
|
Pembelajaran
Tematik dalam Kurikulum 2013
|
Pembelajaran tematik adalah salah satu model
pembelajaran yang menekankan pada pengorganisasian materi yang terintegrasi
dan dipadukan pada suatu tema (Kurniawan, 2011).
Terdapat beberapa karakteristik yang perlu
dipahami dari pembelajaran tematik ini menurut Hernawan (2011), yaitu:
a.
Berpusat
pada siswa (student centered). Hal ini sesuai dengan pendekatan belajar
modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Peran guru
lebih banyak sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada
siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
b.
Dapat
memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan
pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit)
sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
c.
Pemisahan
antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas, bahkan dalam pelaksanaan di
kelas-kelas awal sekolah dasar, fokus pembelajaran diarahkan kepada
pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
d.
Menyajikan
konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.
Dengan demikian, siswa dapat memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal
ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
e.
Bersifat
luwes (fleksibel), sebab guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata
pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan dengan kehidupan siswa
dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa
berada.
f.
Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat
dan kebutuhan siswa. Dengan demikian, siswa diberi kesempatan untuk
mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.
|
5
|
Implementasi Kurikulum 2013
|
a.
Merancang
pembelajaran efektif dan bermakna
b.
Mengorganisasikan
pembelajaran
c.
Memilih
dan menentukan pendekatan pembelajaran
d.
Melaksanakan
pembelajaran, pembentukan kompetensi dan karakter
e.
Menetapkan
kriteria keberhasilan
|
6
|
Kelebihan dan Kelemahan K-13
|
Kelebihan K-13:
Pertama: Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang
bersifat alamiah (kontekstual), karena berangkat, berfokus, dan bermuara pada
hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan
potensinya masing-masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan subjek
belajar, dan proses belajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk bekerja
dan mengalami berdasarkan kompetensi tertentu bukan transfer pengetahuan.
Kedua: Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan
kompetensi boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain.
Penguasaan ilmu pengetahuan, dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan,
kemampuan memcahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta pengembangan
aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar
kompetensi tertentu.
Ketiga: ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran
tertentu yang dalam pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan
kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan
|
Kelemahan
K-13:
-
|
Referensi : Yulianti, dan Nury Yuniasih. Telaah Kurikulum dan Aplikasi dalam Proses Belajar Mengajar.
Malang: Media Sutra Atiga. 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar