DAFTAR ARTIKEL INTERNASIONAL
1.) Vocabulary
Teaching in English Language Teaching
2.) Teaching as
a Disciplined Act
3.) Multidisciplinary Curriculum to
Teaching English Language in Sudanese Institutions
4.) Study on Correlation of Foreign
Language Anxiety and English Reading
anxiety
5.) The
Relationship between Self-efficacy and Stress among Iranian EFL Teachers
Judul Artikel : Vocabulary
Teaching in English LanguageTeaching
Pengarang : Qi Pan dan Runjiang Xu
Latar Belakang Pendidikan : Jurusan Bahasa Inggris, Zhenjing
Watercraft College of
PLA, Zhenjiang, China
Metode Penelitian :
Artikel ini membahasa atau
menganalisis tentang sistem pengajaran kosakata dalam bahasa Inggris, sehingga
metode yang digunakan dalam artikel ini adalah studi kasus dimana penelitiannya hanya memusatkan perhatian pada
suatu kasus secara intensif dan terperinci mengenai latar belakang
permasalahan. Dalam artikel ini penulis hanya memusatkan perhatian hanya pada
sistem pengajaran kosakata bahasa inggris. Penulis telah membuktikan dalam
penerapan beberapa strategi yang digunakan dalam pengajaran kosakata bahasa
inggris. Dalam pengujiannya dengan mengunakan beberapa strategi tersebut
dinilai mampu meningkatkan kemampuan kosakata peserta didik secara
efektif.
Kesimpulan :
Dalam artikel Vocabulary Teaching in English
LanguageTeaching ini penulis mengambarkan bahwa kosakata adalah bagian
terpenting dari pengajaran bahasa inggris, dimana kita akan membutuhkan
kosakata baik untuk berbicara maupun untuk menulis dengan bahasa inggris.
Didalam artikel ini tidak sekedar memberikan penjelasan tentang kosakata,
tetapi juga memberikan strategi dalam pengajaran kosakata bahasa inggris secara
efektif, tidak hanya menghafal kosakata tetapi juga melatih keterampilan
kosakata bahasa inggris.
Penulis telah membuktikan metode atau strategi yang
digunakan didalam pengajaran leksikalnya yang terbukti sangat kuat dan efektif,
yaitu; 1) Pengajaran kosakata dalam konteks, 2) Pengajaran Kosakata dengan
Semantik Lapangan Teori, 3) Memperluas Kosakata dengan Pembentukan Kata, 4)
Membuat Mental Hubungan Asosiasi, 5) Pengajaran Konotasi Budaya dan Perbedaan
Budaya, 6) Penggunaan Kamus.
Artikel ini secara tidak langsung memiliki tujuan
bahwa peran dari kosakata dalam pembelajaran sangatlah penting dan juga
memberikan kontribusi baik kepada peserta didik dan tenaga pengajar untuk
menjadi pengguna bahasa yang kompeten. Kosakata memilik andil besar dalam
penguasaan suatu bahasa khususnya bahasa inggris, sehingga guru sebagai tenaga
pendidik harus menggunakan metode dan strategi yang tepat dalam pembelajaran
bahasa inggris.
Judul Artikel : Teaching as a Disciplined Act
Pengarang : Seyyed Ali
Ostovar-Namaghi
Latar Belakang
Pendidikan : Shahrood University of
Technology, Iran
Metode
Penelitian :
Penelitian artikel ini menggunakan metode Grounded research, yang artinya adalah
suatu metode penelitian yang mendasarkan diri kepada fakta dan menggunakan
analisis perbandingan bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris,
menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori, dan mengembangkan teori di mana
pengumpulan data dan analisis data berjalan pada waktu yang bersamaan. Tujuan
dari grounded research, seperti telah dinyatakan dalam definisi di atas adalah
untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan
teori, dan mengembangkan teori. Sample yang digunakan dalam artikel ini adalah enam
guru yang berasal dari sekolah tinggi yang berbeda dan memiliki pengalaman
mengajar bahasa inggris selama lebih dari 12 tahun. Data yang diambil oleh
peneliti dengan mengunakan teknik wawancara dimana dengan cara tersebut mereka
dapat berbagi pengalaman dan pandangan dengan peneliti.
Kesimpulan :
Penelitian bertujuan mengeksplorasi mengapa
pengetahuan tentang prinsip-prinsip yang bersifat universal dalam pengajaran
bahasa dan teori-teori yang dihasilkan melalui refleksi pribadi tidak cukup
untuk memperbaiki praktek pengajaran bahasa di sekolah-sekolah menengah umum di
Iran. Sehingga dengan demikian penelitian ini memiliki kontribusi sangat
penting karena memberikan informasi dan pengetahuan berbasis pengetahuan untuk
pendidikan guru bahasa dengan menyediakan beberapa parameter yang menjelaskan
sifat tentang pengetahuan mengajar. dimana Peran disiplin adalah untuk
memastikan bahwa banyak orang melakukan pekerjaan mereka dengan cara yang
seragam dan dengan hasil yang baik. Tidak terlepas bahwa guru juga harus
bersifat disipilin, untuk mengontrol perilaku guru dan membuatnya aktif,
tindakan dilakukan pertama diterbitkan secara berkala melalui surat edaran dan
arahan, kemudian diperkuat melalui pengajaran tim. Artinya mereka bertindak
secara sinergis untuk mengkondisikan guru untuk mengajar secara disiplin karena
beberapa bentuk keseragaman dan struktur diperlukan bagi suatu organisasi untuk
berfungsi dan individu dengan demikian diasumsikan dapat meninggalkan beberapa
keinginan mereka sendiri untuk kebaikan kolektif .
Judul Artikel : Multidisciplinary Curriculum to Teaching
English
Language
in Sudanese Institutions
Pengarang : Ishraga Bashir
Mohammed Al Hassan
Latar
Belakang Pendidikan : Jurusan Bahasa
Inggris, Neelain University, Sudan
Metode
Penelitian :
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus, yang didefinisikan sebagai penelitian yang memusatkan perhatian pada
suatu kasus secara intensif dan terperinci mengenai latar belakang keadaan
sekarang yang dipermasalahkan. dimana metode studi kasus yang
ditekankan dalam artikel ini bermaksud untuk memenuhi permintaan pendidikan
yang luas akan pengajaran bahasa asing khususnya bahasa inggris untuh memenuhi
kebutukan akan pengetahuan tentang Sudan yang lebih modern.
Kesimpulan :
Multidisiplin dapat diartikan sebagai penunjukkan
pengajaran konsep di lebih dari dua mata pelajaran atau disiplin. Dimana dalam
pengajaran terdapat lebih dari satu materi yang disampaikan sehingga sistem
pengetahuan secara tidak langsung akan ikut bertambah dengan materi yang
diberikan secara lebih. Kurikulum multidisiplin ini ingin diterapkan dalam
lembaga pengajaran bahasa inggris disudan untuk mengubah sisitem pengetahuan
tradisional ke sudan yang modern. Multidisiplin / instruksi terintegrasi sangat
penting di era global saat ini karena keyakinan bahwa dunia global adalah
entitas budaya dan bahasa yang beragam yang dapat dipahami secara terpadu.
Instruksi Multidisiplin memungkinkan peserta didik untuk mengenali perspektif
kontras, mensintesis, dan berpikir kritis dalam pembelajaran.
Judul Artikel : Study on Correlation of Foreign Language
Anxiety
and English
Reading anxiety
Pengarang : Qian Huang
Latar Belakang Pendidikan : Jurusan Pendidikan Bahasa Asing, Dezhou
University,
Dezhou 253023, China
Metode
Penelitian :
Dalam artikel ini
metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yang lebih spesifiknya penelitian korelasional. Penelitian
korelasiona didefinisikan sebagai penelitian yang
mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam
satu variable berhubungan dengan variasi dalam variabel lain. Derajat hubungan
variable-variabel dinyatakan dalam satu indeks yang dinamakan koefisien
korelasi. Koefisien korelasi dapat digunakan untuk menguji hipotesis
tentang hubungan antar variabel atau untuk menyatakan besar-kecilnya hubungan
antara kedua variabel. Yang pelajari dalam artikel ini adalah tingkat hubungan
antara kecemasan atau kegelisahan berbahasa asing dengan kecemasan dalam
membaca bahasa inggris. Dengan mungunakan metode korelasional peneliti dapat
mengetahui tingkat hubungan antara dua variable tersebut, apakah memiliki
tingkat hubungan tinggi atau tingkat hubungan rendah.
Kesimpulan :
Kecemasaan dalam berbahasa atau membaca bahasa asing ternyata
dipengaruhi oleh faktor personal, yang meliputi rasa pecaya diri, daya saing
dan keyakinan. Faktor berikutnya adalah faktor procedural, latar belakang
budaya. Untuk menganalisa hubungannya dengan mengunakan analisis
produksi-moment, Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara
dua variabel yang signifikan, korelasi negatif yang signifikan ada di antara
kelompok mid-kecemasan dan kelompok tinggi kecemasan. Sedangkan rendah
kecemasan memiliki korelasi positif namun tidak signifikan dengan skor
pemahaman bacaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecemasan yang rendah
memiliki korelasi positif namun tidak signifikan dengan skor pemahaman bacaan,
sedangkan korelasi negatif yang signifikan antara kelompok mid-kecemasan dan
kelompok tinggi kecemasan. Hasil ini semakin membuktikan pengaruh negatif
terhadap kecemasan membaca, tetapi juga menunjukkan bahwa kecemasan membaca
dapat memfasilitasi pemahaman membaca pada titik tertentu. Dalam menghadapi hal
tersebut ada kiat-kiat yang harus diberikan kepada peserta didik diantaranya
adalah Membantu siswa memperkuat iman mereka dalam membaca bahasa inggris,
membantu siswa mengembangkan kompetensi lintas budaya, mendorong pembelajaran
kooperatif, bantuan peserta didik membangun kepercayaan diri.
Judul Artikel : The Relationship between Self-efficacy and
Stress
among
Iranian EFL Teachers
Pengarang : Shahin Vaezi dan Nasser Fallah
Latar
Belakang Pendidikan : Jurusan
Pendidikan Bahasa Asing, Iran University of
Science and Technology, Iran
Metode
Penelitian :
Artikel
ini meneliti tentang hubungan antara The Relationship between Self-efficacy and
Stress among Iranian EFL Teachers. Sehingga metode yang digunakan untuk
mengetahui hubungan tersebut dengan mengunakan metode atau penelitian kuantitatif korelasional. Dimana sample dari penelitian
ini adalah guru pengajar bahasa asing diIran sebanyak 180 guru, sample
diberikan kuesioner yang berhubungan dengan judul yang akan diteliti, kemudian
analisis data yang sudah diperoleh dari sample dengan mengunakan korelasi product
moment dan analisis regresi.
Kesimpulan :
Tujuan
penelitian ini adalah berusaha untuk mengeksplorasi hubungan antara kemanjuran
diri (self-efficacy) dan stres di kalangan guru EFL di lembaga swasta Iran yang
hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara
self-efficacy dari guru sendiri dan stress yang dialami guru EFL. Ukuran
korelasi ini menunjukkan bahwa semakin tinggi self-efficacy dari guru, semakin
kecil kemungkinan mereka mengalami stres dalam profesi mereka. Hal ini sesuai
dengan teori dan studi empiris sebelumnya tentang peran self-efficacy dalam
stres, meskipun ini terbatas di mana guru yang bersangkutan, dan sangat jarang
dalam konteks bahasa asing sama sekali. Pada intinya, hasil yang dihasilkan
dari penelitian ini mengarah pada kesimpulan bahwa meningkatkan self-efficacy pada
guru cenderung memiliki pengaruh positif pada mengurangi stres mereka. Hal ini
pada gilirannya dapat menyebabkan perbaikan guru 'kesejahteraan, perilaku
prososial, motivasi dan efektivitas pengajaran dan sesuai siswa berprestasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar